Mohon tunggu...
Emmanuel Astokodatu
Emmanuel Astokodatu Mohon Tunggu... Administrasi - Jopless

Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat Sampai Akhir Hayat,

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mencintai Perbedaan

20 Juni 2021   09:48 Diperbarui: 20 Juni 2021   09:49 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sadar merasakan keharusan bersama melakukan sekurangnya membiarkan terjadi : bersama "mengelola perbedaan". Dalam kondisi hidup keseharian ketika itu yang menghasilkan kerukunan.

Tuhan membiarkan peristiwa gempa dan membuahkan sikap batin manusia rela mengelola perbedaan yang membuahkan kerukunan atau kerukunan yang membuahkan sikap batin mau kelola perbedaan.

Dengan Gempa Tuhan mencintai manusia agar manusia lebih mulia, yaitu optimalisasi diri terus menerus dan itulah sikap spiritual untuk tidak terjadi dekadensi spiritualitas bangsa. Kita harus melaksanakan apa yang Tuhan berikan dan berbagi untuk sasama yaitu Kasih dan Cinta.

Membuat teringat ucapan/tulisan novelis filosof Inggris katanya : "We can only learn to love by loving."  (Iris Murdoch, 1919-1999) Dari pernyataan ini dan menutup permenungan saya pertanyaannya menjadi : Maukah dan percayakah bahwa kita sampai kapan pun harus bisa belajar dan belajar. ?

Pembaca Yth, tolong terima salam hormatku dan ada salah santun kata mohon dimaafkan.

Ganjuran, Juni 20.2021. Emmanuel Astokodatu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun