Seorang filosof dan musikus Jerman di Perancis bernama Albert Schweitzer (1987-1965) mengatakan : Constant kindness can accomplish much. As the sun makes ice melt, kindness causes misunderstanding, mistrust, and hostility to evaporate.
Marilah kita renungkan filosofinya.
Enam : Â Cerdas, terbuka dan gembira.
Sebenarnya memang kecerdasan orang secara spontan membuat cerdik menilai situasi. Itu membuat kita orang berani terbuka dan membuat tampak bergembira. Dan seluruh kondisi itu memberi aura positip dan menarik hati orang. Sebenarnyalah wajah anak /gadis/orang yang sedang merasa dicintai akan memberi kesan cantik tampan dan mempesona.
Marilah kita cermati kecerdikan pesan-pesan ini.
Tujuh : Â Sederhana, jujur, pemaaf dan juru damai
Orang boleh tidak cerdas, tetapi jangan banyak ulah, jadilah sederhana dan jujur apa adanya. Berhati sederhana akan menjadi pemaaf sebab orang itu biasanya sadar seperti dirinya semdiri tidak mau diperlakukan semena mena, dia akan sabar terhadap kekurangan orang lain.
Maka marilah berteman dalam kebersamaan yang damai, saling pengertian percaya dan menghargai. Kesejukan dan kenyamanan berteman akan memberi peluang saling belajar untuk segalanya semakin maju sejahtera lahir batin.
Tutup kata penulis ini sepaham dengan Katherine Mansfield, penulis modern dari New Zealand (+1923) yang mengatakan :"I always felt that the great high privilege releaf and comfort of friendship was that one had to explain nothing."  Senangnya bersahabat itu punya keistimewaan, kelegaan, dan kenyamanan bahwa  tidak perlu setiap kali semua harus dijelaskan lagi.(karena sudah ada saling pengertian).
Selamat Menunaikan Ibadat Puasa, untuk Saudara-saudara yang Moslem. Maaf Lahir Batin. Dan untuk semua tolong terima salam hormatku.
Ganjuran, April 13 2021. Emmanuel Astokodatu.
Â