Mohon tunggu...
Emmanuel Astokodatu
Emmanuel Astokodatu Mohon Tunggu... Administrasi - Jopless

Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat Sampai Akhir Hayat,

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Milik Siapakah Budaya Perilaku Santun itu?

16 November 2012   03:43 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:16 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Persoalannya :Benarkah perilaku sopan santun itu menjadi hanya kebiasaan bagi orang berbudaya, atau orang tertindas, dan perilaku “semau gue”, “bebas”, itu milik orang merdeka…..?

Pendekatan dan pembahasan bukan untuk “menghina atau menyinggung perasaan” orang atau kelompok yang dibicarakan tetapi justru merupakan usaha “memahami dan mau menghormati”.

Teringat cerita lama bahwa orang Belanda, sebut saja Penjajah, sering mengatakan dan mengejek orang Jawa itu “Nggah nggih boten kepanggih” (bilang ya-ya, tetapi tak melakukannya).

Sekarang ini penulis menampung beberapa remaja SMP-SMA dirumah dari beberapa suku di Indonesia. Sekali waktu isteri jengkel mengapa beberapa kali ada anak tertentu yang tak pernah tepat dan taat kepada ucapannya sendiri.

Sekali waktu penulis ini minta maaf kepada teman atas sikap yang bisa dianggap kurang sopan dengan tanpa izin sebelumnya menggunakan nama dan membahas tulisannya. Dan dijawab : “rileks / santai saja pak”.

Beberapa pemikiran yang bisa dirumuskan sebagai pembelajaran dari lima alinea diatas :


  1. Kita itu terhimpun dalam satu arena pergaulan manusia yang dari pelbagai kelompok hidup dengan masing-masing “muatan” : (a)latar belakang, (b)situasi dan kondisi sesaat, dan (c)ide/gagasan/cita-cita kedepannya yang berbeda-beda.
  2. Perilaku seseorang digerakkan oleh kehendak/maksud hati (semoga) yang baik diwarnai dengan sadar kadang kurang sadar oleh tiga unsur muatan tersebut sub satu diatas.
  3. Etika dan atau aturan perilaku memang diharapkan berlaku ketika orang itu dalam kebersamaan. Ketika seorang itu bebas dialam yang perawan aturan perilaku akan kurang berperan atau diperankan.
  4. Termasuk salah satu “latar-belakang” perilaku seseorang yaitu : “kebiasaan keseharian”, sehingga kebiasaan tanpa baju dikala dirumah sendirian sulit bila tiba-tiba ada tamu serentak harus pakai baju…. (hehehe, penulis sekarang sering kegerahan suhu panas, dalam rumah cuma pakai singlet)
  5. Sikap ketat terhadap peraturan atau santai dan longgar terhadap peraturan rupanya suatu hasil pembiasaan diri setiap orang. Sikap berikutnya yang dalam sopan santun menentukan adalah sikap merendahkan atau menghormati orang lain. Padahal semakin dunia maju terbuka semakin memerlukan tatanan kebersamaan sampai tingkat budaya kehidupan seluruhnya.

Sudah berfikir sekeras ini saya belum bisa menjawab pertanyaan dalam judul. Mungkin anda bisa membantu.?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun