Mendut adalah jenis kue basah berbahan beras ketan, parutan kelapa manis atau olahan kacang hijau.
Parutan kelapa manis atau olahan kacang hijau dinamai enten- enten. Enten-enten ini adalah isinya mendut. Jadi begini, mendut itu tersusun atas kulit dan isi. Kulitnya berbahan beras ketan. Beras ketan putih atau hitam, keduanya enak dijadikan kulit mendut. Lebih enak lagi jika kulit mendut mengolahnya dicampur perasan daun pandan, sehingga penampakan mendut berwarna hijau dan aroma pandannya sedap saat dikunyah.
Seiring dengan perkembangan olahan kue, mendut juga bisa berbahan ketela. Namun mendut jenis ini tidak begitu banyak dibuat.
Mendut adalah salah satu kue prasyarat dalam hidangan hajatan nikah. Mendut dan kue berbahan beras ketan, dalam tradisi di daerah saya, adalah kue yang harus ada saat prosesi pernikahan. Mulai prosesi lamaran hingga akad nikah dan resepsi nikah, mendut atau kue basah berbahan beras ketan pasti ada. Biasanya dihidangkan dan dijadikan isi snack box untuk dibawa pulang tamu. Selain itu juga dijadikan oleh-oleh saat prosesi lamaran dan oleh-oleb yang dibawa pengiring kedua mempelai.
Konon kata para orang tua, kue basah berbahan beras ketan yang disediakan di hajatan nikah ini adalah simbol pengharapan agar hubungan pernikahan kedua mempelai langgeng tidak terpisahkan, lengket seperti beras ketan. Kita ketahui bahwa tekstur beras ketan ini sesudah dimasak sangat lengket, tidak seperti beras biasa yang bisa ambyar.
Kue basah berbahan beras ketan yang biasanya disediakan untuk hajatan nikah selain mendut adalah kue tetel, ketan salak atau wajik, jenang, dan wingko.
Kalau di daerah Anda, kue berbahan beras ketan digunakan untuk hajatan apa saja?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI