Ukhty Ikmal bukan hanya hafizhah. Ia adalah pejuang, penyayang, dan penenang. Ia adalah sahabat yang mengajarkan kami bahwa tak perlu membandingkan amal shalih satu dengan yang lain, tak perlu merasa bersalah atas pilihan-pilihan baik. Yang perlu kita lakukan hanyalah menata, memberi hak pada tiap tanggung jawab, dan tetap melibatkan Allah dalam setiap langkah.
Ukhty Ikmal, mungkin kini lantunanmu tak lagi terdengar di ruang setoran kami. Tapi percayalah, suaramu masih bergema di hati kami yang pernah menyimaknya.
Semoga rumah tanggamu menjadi taman Al-Qur'an, tempat ayat-ayat itu tumbuh dalam cinta, bukan hanya di hafalan, tapi dalam hidup sehari-hari. Terima kasih sudah menunjukkan pada kami bahwa jalan menjadi hafizhah bukan jalan yang mulus---tapi jalan yang indah, karena penuh perjuangan, keikhlasan, dan cinta yang tulus.
Semoga Allah menjagamu, seperti engkau telah menjaga firman-Nya.
Semoga setiap huruf yang kau hafal menjadi pelindungmu di dunia dan akhirat.
Dan semoga tulisan ini, meski tak seberapa, menjadi hadiah kecil yang layak untuk perjuangan besarmu.
Allahu ma'ana.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI