Ke depan, Lazismu Banyumas berharap bahwa program ini dapat direplikasi di berbagai wilayah lain, bukan hanya saat Iduladha, tetapi juga dalam konteks penanggulangan bencana dan bantuan sosial berkelanjutan. Dengan rendang kaleng sebagai media qurban, spirit ibadah umat Muslim bisa hadir tidak hanya pada momen sakral, tetapi juga sebagai kekuatan solidaritas yang nyata dan berjangka panjang.
Melalui inovasi ini, Muhammadiyah sekali lagi menunjukkan bahwa dakwah tak hanya disampaikan lewat mimbar, tetapi juga melalui kerja nyata yang menjawab kebutuhan zaman. Lazismu Banyumas telah membuka jalan bagi wujud ibadah yang lebih berdampak, lebih tahan lama, dan lebih menjangkau banyak orang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI