Nama: Asra Juita GuloÂ
Semester : I I
MatKul : Logika dan berpikir kritisÂ
Kemurtadan: Kehilangan Iman  Umat Kristen
didalam kehidupan kita sebagai seorang umat kristen, keimanan kita tidak pernah stabil atau kadang tergoncang akan iman kita kepada kepercayaan kita, bayangkan seperti sebuah kapal yang sangat-sangatlah berani berlayar di lautan luas, yang dipenuhi oleh para pelaut yang bersemangat dan percaya akan pelayaran mereka. Kapal ini dapat kita gambarkan sebagai sebuah tempat peribadatan umat kristen (gereja), yang telah berdiri selama berabad-abad, dan membawa jutaan jiwa dalam pelayaran iman. Namun, sering sekali badai datang menerjang yang dapat mengguncang keyakinan dan menyebabkan beberapa pelaut meninggalkan kapal, dan memilih untuk berlayar sendiri di lautan tanpa mengetahui arahnya. Keadaan ini, seringkali disebut sebagai "murtad," yang  merupakan realita yang nyata telah terjadi.Â
Kata Murtad dalam konteks umat Kristen bukanlah sekadar tindakan meninggalkan agamanya, akan tetapi sebuah keadaan nyata yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: faktor internal (ketidakpuasan spiritual, krisis iman, dan pertanyaan teologis) dan faktor eksternal (tekanan sosial, pengalaman traumatis, dan pengaruh ideologi lain). Keadaan ini seringkali diakibatkan oleh kegagalan pemimpin gereja dalam menjawab kebutuhan spiritual jemaatnya.  Dengan itu, faktor-faktor tersebut seperti faktor internal yang berkaitan dengan ketidakpuasan spiritual, yang muncul karena ketidaksesuaian akan  ajaran agama dengan pengalaman hidup, dan dalam faktor eksternal juga turut berperan, seperti Tekanan sosial, baik dari keluarga, teman, atau masyarakat, dapat memaksa seseorang untuk meninggalkan keyakinan agamanya.  Pengalaman traumatis, seperti kekerasan atau diskriminasi atas dasar agama, dapat menyebabkan seseorang kehilangan kepercayaan terhadap kepemimpinan pemimpin gerejanya.Â
Ini bisa disimpulkan bahwa "murtad" bisa saja dihindari di dalam kehidupan umat kristen dengan cara pemimpin Gereja perlu beradaptasi lagi dengan perubahan-perubahan zaman yang semakin cepat, dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan jemaat dengan bijak, dan pemimpin gereja juga perlu menciptakan ruang aman bagi jemaat untuk menyelidiki dan menemukan makna iman mereka sendiri.
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI