Mohon tunggu...
asni asueb
asni asueb Mohon Tunggu... Penjahit - Mencoba kembali di dunia menulis

menyukai dunia menulis

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Anakku, Belajarlah Sabar, Taat dan Gigih

14 April 2021   21:42 Diperbarui: 14 April 2021   21:50 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tadi Tadi siang ,anak gadis sedikit bercerita tentang kesehariannya di kota Batam. Aku sendiri tidak tahu bagaimana keadaan kota Batam itu sendiri. Hanya gambaran dari beberapa teman yang bilang kota itu nyaman dan aman. Mungkin soal nyaman atau tidak tergantung diri masing masing. Kalau bicara aman, mungkin bisa di katagori  aman  karena mereka tinggal di sebuah mes yang di kelola oleh bandara itu sendiri.

Dari cerita anak gadis, tertangkap rasa kecewa karena cara, mes, makannya dan sebagainya. Mungkin selama ini anak gadisku merasakan sebuah ke nyaman saat praktik di Bandara Semarang karena mereka pada kos sendiri dan bisa memilih mau kos di mana. Tergantung keuangannya.

Untuk makanan pun rada susah karena mereka tidak mempunyai kulkas untuk menyimpan makanan yang mereka butuh. Mes yang mereka tempati benar benar masih baru dan keadaan masih kosong, setidaknya mereka harus membeli kasur dan yang lainnya. Walau dengan  mencari harga yang relatif murah  dan sesuai dengan keuangan mereka. Setelah dia selesai bercerita untuk sekedar meluapkan rasa kecewa, marah dan sedihnya. Aku baru menimpali cerita kesehariannya. 

Mungkin karena suasana Ramadhan, hingga merasa serba kekurangan ditambah masa pandemi saat ini belum terselesaikan. Ujian bagi kita semua. Semoga dengan banyaknya ujian yang dia lewati  betul betul mampu memicu dia dan teman teman menjadi insan yang sabar, muslim yang bertaqwa pada Allah. Jalani semua dengan keikhlasan tanpa mengeluh. Semakin di bawa keluh semakin akan terasa berat.

Belajar untuk prihatin dengan keadaan apa lagi dalam keadaan puasa seperti ini. Hal yang tak bisa  dicegah. Bahkan kita tidak akan pernah tahu hikmah apa dibalik semua ini, setidaknya dia merasakan bagaimana sebuah ke nyaman dapat tercapai. Merasakan tidur di hamparan lantai dengan kasur seadanya, merasakan panas yang terik karena tak punya pendingin ruangan. Bahkan untuk memasak pun tak ada kompor dan peralatan lainnya.

Hanya mengandalkan kebijakan kantor untuk menyiapkan menu sahur seadanya. Mungkin bagi dia soal makan tak terlalu dipusingkan karena dia tidak makan nasi.  Menu sehat yang dapat dia beli, dengan secukupnya karena tidak adanya tempat untuk menyimpan makanan tersebut.

Hanya Allah yang tahu saat menggerakkan hati untuk memilih daerah Batam sebagai lokasi OJT. Tetaplah berbaik sangka dengan keadaan ini, setidaknya belajar untuk berada di bawah seperti mereka yang lebih menderita dari diri kita. Hanya lima bulan bertahanlah, kuatkan tekad bahwa yang dijalani ini adalah jalan untuk mencapai kesuksesan dan akan menjemput hikmah besar di tengah pandemi ini. 

Walau nantinya kita tidak dapat menjalankan ibadah dan lebaran bersama, tak mengapa. Teruslah melatih kesabaran menjalani semua, tersenyumlah walau semua terasa perih. Bertahanlah untuk satu tujuan impian yang nantinya akan kau jangkau.  Jangan pernah menyerah akan keadaan, semua akan terasa lebih muda. Baru beberapa hari di sana, Insya Allah  yang nanti, dipermudah semua dengan Allah asal kau yakin.

Sekarang yang terpenting perbanyak ketaatanmu dalam menjalankan ibadah, beri keyakinan jika langkahmu adalah langkah menuju kebaikan. Lebih Khusuk menjalankan ibadah serta melakukan kebaikan kepada orang lain di mana pun berada. Lakukan ibadah puasamu dengan kesungguhan, syukur, dan ikhlas agar menjadi pribadi yang tangguh dan berakhlak mulia.

Kerjakan semua tugas yang diemban dengan bertanggung jawab penuh, jangan pernah menyalahkan orang lain atas kesalahan yang kita perbuat, santun dengan yang lebih tua, saling toleransi satu sama lain.

Pembelajaran hidup ini namanya, seperti pepatah mengatakan berakit rakit dahulu berenang ketepian, bersakit sakit dahulu, bersenang senang kemudian.

Palembang, 14032021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun