"Kalau aan yang bersihkan pasti bersih dan rapi."
Namun karena rasa yang berbeda, kepergian membuatmu tak terurus. Andai waktu dapat kupeluk kembali akan kupeluk dirimu dan berjanji tak akan meninggalkanmu lagi.Â
Walau di sela waktu, aku mengurusmu, meninggalkan suami di seberang, demi bakti anak terhadap ayahnya.Â
Waktu setengah bulan tidak mampu menebus segala kasih sayang dan cinta serta perhatian, pengajaran hidup yang kau sematkan pada aku anak tengah yang kau beri tanggung jawab yang besar untuk melindungi kakak kakak dan adikku.
Saat detik detik kepergian dirimu, aku masih sempat membersihkan semua anggota tubuhmu, hingga bersih sampai di ujung jari kakimu, hariku berdetak, bukankah dulu kuku jarimu rusak dan sekarang kuku kaki itu bagus tanpa terlihat rusak.
Namun hatiku berkata, tanda kepergiannya telah dekat inilah saatnya aku bersiap diri atas apa yang terjadi. Di pelukan istri yang kau cinta dan sayang dengan caramu. Kau pergi selama lamanya. Meninggalkan kami dalam duka yang panjang terlebih diriku.
Kebiasaan tiap bulan mengirim uang lewat kantor pos, masih sering aku lakukan hingga lima bulan kepergian mu. Aku baru menyadari bahwa kau telah tiada.Â
Selamat jalan papa sayang, semoga kau berkumpul dengan kekasih hatimu dan permata jiwamu untuk menemani dirimu di surga. Aamiin
Palembang, 27120