Sungguh sangat memalukan, baru beberapa jam dilantik menjadi wakil rakyat Tuan dan Puan sudah mempertontonkan sikap dan prilaku yang tak terpuji. Sidang yang ditonton oleh jutaan pasang mata manusia itu berlangsung ricuh, persis seperti pertemuan pedagang asongan dengan pemilik kenderaan disilang lampu Merah.
Tuan dan Puan berpakain necis , berjas mahal lengkap dengan dasi yang melintang, seharusnya bersikap santun dan tertib, bukan sebaliknya malah mondar mandir mundur kepodium sampai-sampai Ceu Popong sang Nenek yang memimpin sidang itu terpaksa mengusir dengan bahasa Sunda yang kental.
Mikrophon terpaksa dimatikan karena Tuan dan Puan ribut, tak bisa diatur, berebut berbicara dan mengingkari aturan tata tertib yang tuan buat sendiri. Sungguh sikap dan prilaku yang tuan dan puan tontonkan tadi malam itu merupakan perbuatan yang tak patut dilakukan oleh orang-orang yang menyebut dirinya sebagai anggota Dewan yang Terhormat.
Rakyat yang menyaksikan sidang perdana dari parlemen baru itu merasa kecewa, kecewa yang teramat sangat. Tuan yang dipilih melalui sebuah proses demokrasi dengan biaya yang amat mahal ternyata melahirkan orang-orangu yang tidak santun, melabrak aturan yang dibuat sendiri.
Selayaknya Tuan dan Puan bersikap arif dan bijak, bukankah tuan selalu mengingatkan kami agar jangan terdorong emosi sesaat, nyatanya saat sidang diparlemen nasehat itu tuan langgar sendiri, sikap tuan tidak jauh berbeda dengan anak-anak kami yang suka dengan tawuran massal, dengan saudara-saudara kami yang bergerombolan dalam kerusuhan.
Bukankah dalam kampnye Tuan dan Puan berjanji akan memperjuangkan nasib rakyat, tetapi yang terjadi tadi malam tuan hanya berebut kursi ketua Parlemen. Tuan lupa akan nasib rakyat karena tuan asik memikirkan nasib partai dalam berebut paket pimpinan.
Sebelum menjalankan tugas sebagai anggota Parlemen, Tuan dan Puan bersumpah menurut agama dan keyakinan Tuan masing-masing. Tuan telah berjanji dihadapan Tuhan Yang Maha Esa untuk bekerja dengan sebaik-baiknya, tetapi dalam sidang tuan tunjukan seburuk-buruknya sikap. Tuan telah berjanji untuk berbakti kepada Negara, tetapi kenyataannya bakti tuan hanya untuk partai dan kelompok. Bila sikap ini berlanjut, maka bukan tidak anggota Parlemen akan menjadi manusia yang “MAKAN SUMPAH” dilaknat oleh Allah Ta’ala
Kami sungguh sudah sangat mual, sekali lagi MUAL seperti mau muntah melihat tindak tanduk wakil rakyat yang seperti ini, kami inginkan wakil kami diparlemen adalah orang-orang bijak yang santun, smart dan peduli akan nasib rakyat. Bukan orang-orang yang sibuk naik kepodium sampai harus mencium pipi nenek pimpinan sidang, mondar mandir tak jelas tujuan, duduk tertib dikursi masing-masing tetapi ngantuk-ngantuk seolah-olah tak ada kejadian.
Kami menaruh harapan agar para wakil rakyat yang kemarin dilantik akan lebih baik dari priode sebelumnya, bisa merubah imej buruk yang selama ini melekat sehingga menumbuhkan kepercayaan rakyat terhadap wakilnya. Namu setelah melihat peristiwa diawal masa sidang tadi malam, harapan itu sungguh tidak masuk akal, karena ternyata Parlemen hari ini diisi oleh orang-orang yang Tidak Terhormat.
Untuk itu kami ingin mengingatkan, kalau hanya sekedar untuk mondar mandir mundur kepodium pimpinan sidang dan berebut microphone sambil Interupsi untuk apalah Tuan jadi anggota Parlemen, lebih baik jadi juru parkir saja.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI