Mohon tunggu...
Asita Suryanto
Asita Suryanto Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Traveler

pecinta traveling dan kuliner

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

KKN Desa Penari Hanyalah Cerita Fiktif dan Diduga Branding Sebuah Film

6 September 2019   18:11 Diperbarui: 11 September 2019   06:46 20891
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tempat yg sakral untuk bersemedi (dok asita)

Mendatangi Petilasan Prabu Tawangalun di Wana Wisata Rowo Bayu di Banyuwangi sangat terasa ada mistis dan magic.

Ketika saya sebagai seorang blogger posisi sedang di Kota Banyuwangi karena kota masa kecil dan juga kota kampung halaman suami, maka naluri saya sangat ingin mendatangi desa penari yang menjadi viral sebagai lokasi mahasiswa KKN di tempat wisata yang sekaligus tempat pertapaan tersebut.

dokpri
dokpri
Wilayah Desa Bayu, Kecamatan Songgon, Banyuwangi diduga netizen menjadi lokasi cerita yang viral di Twitter yaitu 'KKN di Desa Penari'. Meskipun penulisnya dengan nama account anonim membuat cerita yang seolah fiktif. 

Tapi sebagai seorang mantan wartawan Kompas yang sudah menulis 25 tahun, saya punya feeling kalau cerita itu hanya fiksi. Cerita fiktif itu dibranding oleh seorang youtuber Raditya Dhika yang ternyata hanyalah sebuah promosi sebuah film yang masih akan dibuat atau beredar dengan judul "KKN Desa Penari."

Cerita yang mengandung horor, cinta dan mistis amat sangat disukai masyarakat Indonesia. Ketika cerita itu mencuat dan meledak di dunia trending twitter banyak netizen penasaran dan mencari tahu dimana kah lokasi desa penari itu.

Tempat kejadian lokasi cerita hanyalah sebuah setting tempat cerita.

Lokasi yang sebenarnya Rowo Bayu adalah sebuah petilasan Prabu Tawangalun tempat bertapa dan bersemedi di pinggir danau yang tenang, hijau, rimbun dan sejuk.

Suasana damai dan sejuk sangat terasa ketika saya memasuki sebuah destinasi wana wisata yang kelihatan pertama di pintu masuk adalah sebuah danau yang tenang. Ada hutan rindang menyegarkan dan menjadi tanda tanya yang besar ketika tempat wisata yang juga tempat petilasan Prabu Tawangalun tersebut menjadi tempat cerita horor?

dokpri
dokpri
Juru Kunci Petilasan Prabu Tawangalun, Bapak Eddy Prayitno sangat membantah pernah terjadi kejadian peserta KKN melakukan perbuatan tidak wajar dan tidak senonoh di tempat itu. Menurutnya, Rowo Bayu merupakan lokasi sakral masyarakat Banyuwangi saat zaman masa penjajahan.

Eddy dengan tegas membantah jika wilayah tersebut pernah dijadikan KKN dari luar perguruan tinggi di Banyuwangi. Apalagi pada tahun 2009 lalu seperti yang diceritakan dalam cerita KKN di Desa Penari itu.

"Di sini tidak pernah ada orang KKN dari luar kota. Apalagi sampai ada yang meninggal dunia seperti itu," ujarnya kepada penulis dengan tegas sambil menggelengkan kepala tanda hal yang mustahil terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun