Mohon tunggu...
Asis Muslimin
Asis Muslimin Mohon Tunggu... Lainnya - Psikolog Klinis, penulis dan pegiat ekonomi syariah

Seorang psikolog klinis di RS.Ortopedi Prof. DR. R. Soeharso Surakarta, penulis buku dan pegiat ekonomi syariah serta ketua umum yayasan Sinaátul Hayah Al Madaniyah Klaten yng membawahi Sekolah IT di Klaten

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengulik Makna Pepatah Jawa Dadiya Banyu Emoh Nyawuk Dadiya Godong Emoh Nyuwek

17 September 2021   09:00 Diperbarui: 17 September 2021   09:06 1634
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Mengulik makna pepatah jawa 

dadiya banyu emoh nyawuk, dadiya godong emoh nyuwek

 

oleh: Asis Muslimin

Psikolog klinis, penulis dan pegiat ekonomi syariah

 

Entah pepatah jawa ini berasal dari siapa, yang jelas sudah given Pepatah jawa ini adalah dadiya banyu emoh nyawuk yang artinya menjadi air tidak mau menciduk kemudian dadiya godong emoh nyuwek yang artinya menjadi daun tidak mau menyobek. Coba anda rasakan kira kira emosi apa yang sedang bekerja di balik kalimat itu?

Pepatah jawa ini biasanya terucap oleh lisan salah satu dari dua manusia yang mulanya bersaudara sangat erat, kemudian tiba-tiba saja ada badai prahara yang menggulung tanpa ampun tali persaudaraan tersebut.

Pepatah ini menggambarkan sebuah kebencian tingkat dewa karena salah satu dari kedua belah pihak merasa tersakiti yang nandes. Oleh karenanya ia memilih memutuskan hubungan persaudaraan. Bahkan jika diibaratkan orang yang menyakiti itu air, maka yang tersakiti tidak akan mau menciduknya, dan jika menjadi daun, ia tidak mau menyobeknya. Yah seekstrim itulah keadaannya.

Terlepas dari itu semua, pepatah ini menegaskan bahwa seerat apapun persaudaraan anda, masih sangat rentan pecah selama tidak merawat variable-variabel pengikatnya. Begitu ia lepas, maka rasa yang dulu pernah ada, tiba-tiba saja lenyap ditelan bumi kemudian menjelma menjadi energi kebencian yang destruktif. Hubungan yang bertahun tahun dibangun dengan susah payah, tiba tiba pada hari yang naas itu semuanya hancur berkeping.

Jika ada rekonsiliasipun dan kata maaf terucap, maka paku yang terlanjur tertancap pada sanubari pasti masih meninggalkan lobang yang menganga, serta mengurangi kadar kebahagiaan dalam hubungan selanjutnya. Dan sialnya, tatu ini bisa mengaktivasi luka lama jika ada trigernya. Ingat mayoritas orang jawa gradasi rasanya begitu tipis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun