Mohon tunggu...
Asih Ummu Lathifah
Asih Ummu Lathifah Mohon Tunggu... Guru - Guru BK SMP N 1 Belik

Pengembangan diri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Meningkatakan Pemahaman Arah Karir Siswa melalui Media Pohon Karir dan Pohon Harapan

6 Desember 2022   02:02 Diperbarui: 6 Desember 2022   02:21 5269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejalan dengan perkembangan jaman yang semakin maju semua siswa diharapkan memiliki pemahaman karir yang baik sejak dini. Karena dengan memiliki pemahaman tentang karir sedari awal dapat membantu memunculkan sisi tanggung jawab siswa tehadap kehidupannya. Hal ini sejalan denga  teori perkembangan karier Ginzberg dkk (dalam Manrihu, 1988: 72) bahwa "dapat dilihat peserta didik SMP telah masuk pada tahap tentatif yaitu tahap capacity (kemampuan), anak sudah mampu untuk membuat perencanaan kariernya". Mengacu kepada teori tersebut pelajar SMP memang telah mampu untuk merencanakan karir di awal. Namun pada kenyataannya masih dijumpai siswa yang belum mengetahui arah karirnya setelah lulus dari SMP. Bagi siswa yang melanjutkan studi mereka kebingungan untuk memilih jurusan apa yang cocok/ sesuai dengan mimpi pekerjaan yang mereka miliki. Oleh karena itu perlu adanya perencanaan karir yang matang sejak dini  berdampak besar kepada kehidupan karir peserta didik kedepannya. Salah satu caranya adalah dengan memberikan layanan bimbingan dan konseling bidang karir yaitu tentangarah karir siswa.  Kemudian setelah itu muncul pertanyaan, layanan BK yang seperti apa yang dapat membantu karir siswa!. Tentu di butuhkan inovasi dalam pemberian materi layanan yang menarik bagi siswa salah satunya dengan bantuan media layanan bimbinga dan konseling.  

Perkembangan media dalam dunia pendidikan telah berkembang sangat pesat entah itu media yang di kemas dalam bentuk teknologi ataupun bentuk lainnya. Fungsi dari media sendiri adalah membantu siswa jauh lebih memahami suatu materi secara mudah.. Hal ini sejalan dengan pendapat Pike 1989 (dalam Sileberman, 2006), pembelajaran dengan media visual dapat meningkatkan ingatan 14 hingga 38 %. Bentuk  penggunaan medai visual ini dapat kita aplikasikan dalam dunia bimbingan dan konseling bidang kariri adalah  dengan media pohon karir dan pohon harapan. Menurut hasil penelitian dari Lestari dkk (2021) layanan informasi   berbasis   pohon   karier   dapat meningkatkan  pemahaman  rencana  karier siswa. Sebelum berlangsung layanan BK  berbasis  pohon karier  rata - rata hasil  angket  adalah  67,54  kategori  sangat rendah.  Setelah layanan  diikuti  oleh  siswa, hasil     angket     menjadi     rata - rata     76,97 kategori sedang. Melihat dari hasil penelitian tersebut dapat ditarik kesimpulan bawah penggunaan media pohon karir dirasa peneliti dapat membantu meningkatakan pemahaman peserta didik akan informasi peminatan sekolah lanjutan.

Pohon karir (Poka) adalah media bantu pengenalan pekerjaan dengan bentuk pohon dengan banyak cabang  dan tiap cabang berisi satu pekerjaan sesuai dengan peminatan yang dipilih. Pohon karir akan membantu siswa dalam memilih karir sesuai jurusan yang sudah di ambil setelah lulus sekolah nanti. Berawal dari karir maka siswa akan mulai mencari sekolah mana yang dapat menemukan karirnya. Media pohon karir yang digunakan adalah media pohon karir yang telah sedikit di modifikasi yaitu berupa gambar pohon yang telah dibagi menjadi 3 kelompok sekolah lanjutan yaitu SMA dan SMK beserta jurusannya, kemudian di tiap daunnya terdapat pilihan pekerjaan yang ditempel sendiri oleh peserta didik. Media pohon karir yang telah menalami modifikasi ini terbukti mampu meningkatkan pemahaman siswa terhadap arah karir siswa kelas IX C di SMP N 1 Belik berupa terjadi peningkatan pemahaman siswa tentang pemilihan sekolah lanjutan yaitu dari 40% menjadi 84%.

picture3-638e43fe1afec339b13aef52.jpg
picture3-638e43fe1afec339b13aef52.jpg
(Media Pohon Karir BK SMPN 1 Belik)

picture4-638e441108a8b51d026d0f92.jpg
picture4-638e441108a8b51d026d0f92.jpg
(Media Pohon Harapan (Poha) kelas IX C)

picture1-638e443a1afec33fc9277002.jpg
picture1-638e443a1afec33fc9277002.jpg
picture5-638e44254addee09872d1072.jpg
picture5-638e44254addee09872d1072.jpg
(Pelaksanaan Layanan BK SMPN 1 Belik  dengan bantuan media PoKa dan PoHa)

Kemudian media visual lainnya adalah menggunakan pohon harapan. Pohon harapan (PoHa) merupakan media berbentuk pohon tanpa daun yang nantinya daun itu akan diisi peserta didik dengan cita-cita mereka. Sedangkan Pohon harapan hanya sebagai bentuk penguatan yang dapat dipilih  guru BK agar siswa berani untuk bermimpi dengan cara menuliskan mimpi dan harapannya terkait karir. Media berbentuk pohon ini dipilih karena filosofinya yaitu pohon akan terus tumbuh walau ia di ditebang dan akan meninggalkan tunas yang terus tumbuh. Hal ini kita ibaratkan dengan mimpi siswa yang diharapkan akan terus bertahan walau banyak rintangan menghadang. Penggunaan kedua media ini terbukti meningkatkan antusias siswa selalu meningkat tiap pertemuan berkat  penggunaan media PoKa dan Poha.

Selain penggunaan media yang terbukti meningkatkan pemahaman dan antusian siswa dalam mengikuti layanan ada hal penting lainnya yang perlu diperhatikan yaitu cara Guru BK sendiri dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling. Oleh karena itu Guru BK diharapkan dapat terus belajar, mandiri, aktif dan berinovasi agar dapat terus menciptakan layanan yang menarik dan membantu ketercapaian tugas pekembangan siswa secara optimal.

Sumber :

Melvin, Silberman. (2006). Active Learning:   101 Cara   Belajar   Siswa  Aktif Bandung:   PT.   Nusamedia dan Nuansa

Muhammad Thayeb Manrihu. (1988). Pengantar Bimbingan dan Konseling Karir. Jakarta: Dep P dan K Dirjen PT PPLPTK

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun