Mohon tunggu...
Muhammad Asif Iqbal
Muhammad Asif Iqbal Mohon Tunggu... Mahasiswa

suka otomotif

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Resume 2

16 September 2025   21:41 Diperbarui: 16 September 2025   21:41 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Universitas Aisyiyah Yogyakarta, pada tanggal 16 September 2025 dilaksanakan sebuah pemaparan materi oleh kepolisian dengan tema yang di angkat peran strategis mahasiswa dalam upaya bela negara di era post truth untuk mahasiswa baru universitas Aisyiyah Yogyakarta. Hal ini di lakukan untuk meningkatkan kesiapsiagaan serta kemampuan dalam menyaring informasi di era saat ini dan perhatian mahasiswa universitas Aisyiyah Yogyakarta terhadap lingkungan dan sekitarnya. Bukan hanya itu pada pertemuan pertama juga di berikan materi yang lain yaitu materi Negara Pancasila sebagai Darul Ahdi wa syahada yang bertujuan untuk meningkatkan jiwa kepemimpinan yang baik dan cerdas untuk generasi sekarang maupun generasi selanjutnya.

Era post-truth kini menjadi ancaman baru dalam hal bela negara. Informasi hoaks dan disinformasi menyebar dengan cepat di era digital, memicu perpecahan sosial dan menurunkan semangat nasionalisme di kalangan masyarakat. Menurut Lemhannas RI pada tahun 2024 terdapat 39% mahasiswa terpapar paham radikal. sehingga kini yang menjadi tantangan utama adalah bagaimana mahasiswa menyaring informasi dan menjaga integritas bangsa di tengah arus informasi yang tidal jelas kebenarannya.

Mahasiswa juga dapat menjadi agen perubahan dan penjaga nilai bangsa. Beberapa cara yang dapat dilakukan sebagai berikut: agent of change, iron stock, kekuatan moral, dan kontrol sosial. Bela negara bukan hanya soal militer, tetapi sikap aktif seperti belajar dengan rajin, taat hukum, melestarikan budaya, menolak segala bentuk radikalisme yang mengancam persatuan. Strategi yang dapat dilakukan mahasiswa dalam bela negara di era post-truth saat ini adalah dengan melakukan literasi digital, menerima pendidikan kewarganegaraan, dan melakukan kegiatan sosial. 

Mahasiswa menjadi kunci ketahanan bangsa di era post-truth. Bela negara adalah kewajiban setiap warga negara, terutama mahasiswa sebagai generasi penerus dan agen perubahan yang memiliki tanggung jawab besar. Dengan kesadaran yang tinggi dan peran aktif, mahasiswa dapat melawan disinformasi, menjaga persatuan, dan menguatkan kedaulatan bangsa di tebgah tantangan du era digital.

  

Negara Pancasila sebagai Darul Ahdi wa syahada yang bertujuan untuk meningkatkan jiwa kepemimpinan yang baik dan cerdas untuk generasi sekarang maupun generasi selanjutnya. Cita-cita Muhammadiyah adalah mewujudkan negara Indonesia sebagai "Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun ghafuur", yaitu suatu negeri yang baik dan berada dalam ampunan Allah. Darul ahdi wa syahadah adalah prinsip Muhammadiyah tentang Indonesia sebagai negara hasil kesepakatan (ahdi) seluruh elemen bangsa, sekaligus tempat persaksian (syahadah) bagi umat islam untuk memberi kontribusi terbaik. Dalam hal ini Muhammadiyah Memiliki beberapa tujuan, pertama meneguhkan komitmen kebangsaan yaitu menjaga Indonesia sebagai amanah Allah. kedua membuktikan peran umat islam yaitu dengan berkontribusi nyata dalam pembangunan bangsa,. Ketiga menguatkan nilai keislaman dan kebangsaan islam yaitu islam rahmatan lil'alamin dalam konteks NKRI. Keempat mencegah perpecahan bangsa dengan memperkokoh persatuan dalam keberagaman.

Universitas Aisyiyah Yogyakarta juga menyelenggarakan pemaparan materi terkait Sistem Pendidikan Tinggi Indonesia . Materi ini sangat bermanfaat untuk seluruh mahasiswa universitas Aisyiyah Yogyakarta. Pendidikan tinggi berawal dari tradisi kuno seperti Akademi Plato, Nalanda, Madrasah Islam. Universitas abad pertengahan seperti Bologna, Paris dan Oxford yang menjadi pusat teologi, hukum dan filsafat. Fungsi awalnya adalah untuk menjaga kebenaran, mendidik profesional. Hal akademik yang dibahas adalah kuliah, praktikum, praktek lapangan, tugas individu, tugas kelompok, serta pengembangan diri. Pengembangan diri dapat dilakukan dengan cara mengikuti organisasi, berperan aktif dalan kegiatan kampus, mengikuti lomba serta dapat melakukan magang atau part-time.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun