Penyebab Utama Inflasi dalam Ekonomi Mikro
Inflasi dapat berasal dari faktor ekonomi mikro yang menyebabkan kenaikan harga yang persisten di pasar. Dua penyebab utama adalah inflasi tarikan permintaan (demand-pull inflation) dan inflasi dorongan biaya (cost-push inflation), dengan ekspektasi bawaan sebagai faktor penguat. Penyebab ini menyebabkan tingkat harga agregat naik karena perusahaan meneruskan biaya atau merespons permintaan be
Inflasi Tarikan Permintaan (Demand-Pull Inflation):
Penjelasan: Ini terjadi ketika permintaan agregat di pasar (atau ekonomi) melebihi penawaran agregat pada tingkat kesempatan kerja penuh, menarik harga ke atas. Dalam ekonomi mikro, hal ini terwujud sebagai pergeseran kurva permintaan ke kanan (akibat peningkatan pendapatan konsumen, preferensi, atau pertumbuhan populasi), sementara penawaran tetap tetap atau inelastis dalam jangka pendek. Perusahaan merespons dengan menaikkan harga untuk memaksimalkan keuntungan, menghasilkan harga ekuilibrium yang lebih tinggi. Ini umum di pasar kompetitif di mana permintaan berlebih menandakan kelangkaan.
Contoh: Lonjakan mendadak permintaan konsumen terhadap kendaraan listrik akibat kesadaran lingkungan yang meningkat menggeser kurva permintaan ke kanan. Jika penawaran (kapasitas produksi) tidak bisa mengikuti segera, produsen mobil menaikkan harga, berkontribusi pada inflasi di sektor otomotif.
Inflasi Dorongan Biaya (Cost-Push Inflation):
Penjelasan: Ini muncul dari kenaikan biaya produksi (input seperti tenaga kerja, bahan baku, atau energi), yang diteruskan oleh perusahaan kepada konsumen melalui harga lebih tinggi. Dalam teori ekonomi mikro, hal ini menggeser kurva penawaran ke kiri (ke atas), karena biaya marjinal naik, mengurangi output pada tingkat harga apa pun. Faktor seperti kenaikan upah dari serikat pekerja atau guncangan penawaran (misalnya, lonjakan harga minyak) memperburuk ini. Ini menyebabkan stagflasi (inflasi dengan pertumbuhan stagnan) jika tidak diimbangi oleh penyesuaian permintaan.
Contoh: Kenaikan global harga minyak meningkatkan biaya transportasi dan manufaktur bagi produsen makanan. Supermarket kemudian menaikkan harga bahan makanan untuk menutupi biaya ini, menyebabkan inflasi di pasar makanan meskipun permintaan konsumen tetap stabil.
Selain itu, inflasi bawaan (atau spiral upah-harga) memperkuat penyebab ini: Pekerja menuntut upah lebih tinggi untuk mengimbangi kenaikan harga, yang selanjutnya meningkatkan biaya bagi perusahaan, mempertahankan siklus. Dalam ekonomi mikro, inflasi juga bisa dipengaruhi oleh struktur pasar, seperti monopoli di mana perusahaan memiliki kekuatan penetapan harga untuk menggelembungkan harga tanpa tekanan kompetitif.
Secara keseluruhan, dalam ekonomi mikro, inflasi menyoroti inefisiensi pasar, seperti harga lengket (di mana harga tidak menyesuaikan dengan cepat) atau asimetri informasi, yang memerlukan alat kebijakan seperti undang-undang antimonopoli atau subsidi untuk menguranginya.
Referensi