![KEKUASAAN KATA [5]: Buku Kecil di Meja Guru](https://assets-a2.kompasiana.com/items/album/2025/09/18/file05152b08-f028-41e6-a465-5d3f97248571-68cb9222c925c462da1f48b6.png?t=t&v=100&x=100&info=meta_related)
Judul Buku : Sorry, My Younger Self, I Can't Make You Happy ... but I will
Penulis     : Alvi Syahrin
Penerbit    : Alvi Ardhi Publishing
Halaman   : 320 halaman
Kategori    : Self-Improvement
ISBN Â Â Â Â Â Â : 978-623-97002-5-6
   Buku karangan Alvi Syahrin yang dicetak pertama kali pada Desember 2024 ini terdiri dari 40 bab yang menakjubkan. Mengangkat tema younger self atau masa kecil sangat menarik untuk dinikmati diwaktu-waktu senggang sembari lebih mengenali diri sendiri dengan mengenang beberapa hal yang berkaitan dengan diri di masa kecil. Namun, tak sekadar membicarakan masa kecil atau inner child buku ini juga memuat beberapa bab yang membahas masa dewasa.
   Sesuai dengan blurb yang ada di sampul belakang buku, ini bukan sekadar buku, melainkan lorong waktu. Lorong waktu yang akan membawa pembaca menuju waktu-waktu tertentu untuk menemui seseorang yang istimewa. Disajikan dalam bab-bab yang berbeda, perlahan pembaca akan menemui diri sendiri dari masa kecil, masa remaja, masa dewasa, bahkan masa tua nanti. Terdapat juga bab-bab yang membahas usia khusus dimana usia-usia tersebut merupakan usia krusial yang dihadapi seseorang.
   Di bab awal, pembaca akan diajak untuk menemui diri sendiri dari masa kecil. Seakan dapat berinteraksi secara langsung, pembaca seolah melihat kembali tempat-tempat dan orang-orang yang ada di masa itu. Di sinilah pembaca dapat mengenang masa paling menyenangkan dan mengesankan. Dilanjutkan pada bab-bab berikutnya yang membawa pembaca memasuki usia demi usia yang telah dilewati. Mengenang bagaimana masa remajanya berjalan saat itu, mengingat kembali perjuangan di masa dewasa awal, dan sebagainya.
   Setiap kata yang tersusun di dalamnya menyadarkan bahwa setiap usia yang berlalu benar-benar berarti untuk diri di masa sekarang. Apapun yang terjadi di hari ini tidak lepas dari peran diri sendiri di masa lampau. Tidak ada yang sia-sia, meski tidak semua usaha mengantarkan pada hal-hal yang kita inginkan.
