Mohon tunggu...
Ashif Azril Muntaztsani
Ashif Azril Muntaztsani Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa yang aktif dalam kegiatan kepenulisan seperti menulis artikel, esai, dll, melalui beberapa platform dan media pemberitaan seperti blogger. selain itu saya juga aktif dalam membuat berbagai konten di Youtube, Instagram, dan Tiktok. Mari menulis dan membuat konten bersama saya ! bersama sama kita tingkatkan wawasan dan pengalaman melalui berbagai kegiatan salah satunya Tulis Menulis.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Bunga diatas piring : Mengenal tradisi penggunaan bunga dalam masakan nusantara

13 Oktober 2025   11:14 Diperbarui: 13 Oktober 2025   11:14 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar. Bunga Kecombrang

Di tengah kekayaan rempah-rempah dan bahan alami Indonesia, kehadiran bunga kecombrang, bunga turi, dan bunga telang dalam masakan tradisional menunjukkan bahwa cita rasa asli Indonesia berasal tidak hanya dari bagian tanaman seperti akar, batang, dan daun, tetapi juga dari kelopak bunga yang harum dan berwarna-warni. Ketiga jenis bunga ini tidak hanya menghias tampilan hidangan tetapi juga menambah rasa, aroma, serta memberikan manfaat kesehatan yang khas. Di berbagai wilayah di Indonesia, penggunaan bunga sebagai bahan masakan telah menjadi bagian penting dari warisan kuliner yang sudah ada sejak lama.

Makanan yang mengandung bunga memang tidak sepopuler bumbu seperti kunyit atau lengkuas. Namun, di banyak daerah, masyarakat lokal telah mengenali dan memanfaatkan bunga sebagai bahan utama dalam berbagai masakan tradisional. Penggunaan bunga tidak hanya berfungsi sebagai hiasan, tetapi juga menjadi bagian dari filosofi serta budaya makan yang kaya akan makna. Mari kita telaah lebih dalam mengenai tiga bunga khas nusantara yang sering ditemukan dalam hidangan: kecombrang, turi, dan telang.

Kecombrang: Si Merah Muda dengan Aroma Menggoda

Bunga kecombrang juga dikenal dengan sebutan lain seperti honje atau torch ginger. Tanaman ini tumbuh subur di wilayah tropis seperti Sumatra, Jawa, dan Kalimantan. Dalam masakan tradisional Indonesia, bunga kecombrang digunakan dalam berbagai sajian, termasuk sambal kecombrang, arsik ikan khas Batak, dan urap sayur dari Jawa Barat. Ciri khas bunga ini terletak pada aromanya yang segar dan rasa asam pedas alami yang dapat meningkatkan selera makan.

Selain rasa lezatnya, bunga kecombrang juga memiliki manfaat bagi kesehatan. Penelitian mengungkapkan bahwa kecombrang mengandung antioksidan yang tinggi, vitamin C, serta zat antimikroba alami yang bermanfaat untuk sistem pencernaan. Oleh karena itu, masyarakat tradisional sering memanfaatkan air rebusan kecombrang sebagai minuman herbal untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Dengan rasa yang unik, bunga kecombrang menjadi simbol yang khas dalam kuliner Indonesia yang kaya akan rasa alami.

Bunga Turi: Simbol Kesederhanaan di Meja Makan Desa

Bunga turi merupakan jenis bunga yang sering ditemukan di daerah pedesaan. Pohon turi dapat tumbuh dengan baik di berbagai tempat di Indonesia dan umumnya dimanfaatkan untuk pakan hewan serta bahan makanan. Dalam kuliner Jawa, bunga turi sering kali digunakan sebagai bahan utama di dalam sayur lodeh, pecel, atau urap. Teksturnya yang lembut dan rasa pahitnya justru menjadi ciri khas yang menarik saat dipadukan dengan bumbu kacang atau santan.

Selain berfungsi sebagai bahan makanan, bunga turi juga mengandung makna filosofis bagi masyarakat di desa. Turi melambangkan kesederhanaan dan hubungan yang harmonis dengan alam. Di sisi lain, secara ilmiah, bunga turi kaya akan protein nabati, kalsium, dan zat besi yang baik untuk kesehatan. Banyak komunitas tradisional memanfaatkan bunga turi sebagai obat herbal untuk meredakan demam dan merawat kulit. Pemakaian bunga turi dalam masakan tidak hanya mencerminkan selera lokal, tetapi juga menunjukkan semangat kehidupan yang sederhana dan bermakna.

Bunga Telang: Cantik, Sehat, dan Penuh Makna

Bunga telang, yang memiliki nama ilmiah Clitoria ternatea, ditandai dengan warna biru keunguan yang menarik perhatian. Dalam beberapa tahun terakhir, bunga telang semakin populer seiring dengan tren makanan sehat dan alami. Di Indonesia, bunga ini sering digunakan sebagai pewarna alami untuk nasi biru yang khas dari Bali, minuman telang lemon, dan berbagai makanan penutup tradisional. Warna alaminya yang mencolok membuat hidangan terlihat lebih menarik tanpa penggunaan bahan kimia tambahan.

Selain tampak indah, bunga telang juga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Kandungan antioksidannya berperan dalam melawan radikal bebas, sedangkan senyawa antosianin yang ada di dalamnya baik untuk menjaga kesehatan mata dan memperbaiki sirkulasi darah. Untuk masyarakat di Bali dan Jawa, minuman berbahan bunga telang sering kali disajikan sebagai simbol harmoni antara keindahan dan ketenangan. Bunga ini menjadi bukti bahwa masakan Indonesia tidak hanya memanjakan selera, tetapi juga bermanfaat untuk kesehatan tubuh dan jiwa.

Tradisi Kuliner yang Penuh Warna dan Filosofi

Menggunakan bunga dalam masakan tidak semata-mata berkaitan dengan rasa dan penampilan, tetapi juga menyimpan filosofi mendalam tentang hubungan antara manusia dan alam. Dalam tradisi nusantara, setiap bahan makanan memiliki arti simbolis: kecombrang yang beraroma tajam melambangkan semangat hidup, turi menunjukkan kesederhanaan, serta telang melambangkan ketenangan dan keseimbangan. Filosofi-filosofi tersebut tercermin dalam setiap hidangan yang disajikan di meja makan masyarakat tradisional Indonesia.

Saat ini, tradisi kuliner yang berlandaskan bunga kembali diangkat oleh para koki modern dan penggemar kuliner nusantara. Mereka menggabungkan teknik memasak terkini dengan bahan-bahan lokal seperti bunga kecombrang, turi, dan telang, sehingga menghasilkan hidangan yang tidak hanya enak, tetapi juga bernilai seni. Melalui inovasi ini, kuliner Indonesia semakin diakui di seluruh dunia sebagai sebuah warisan budaya yang kaya, unik, dan berkelanjutan.

Menjaga Warisan Rasa dari Alam Indonesia

Dalam setiap kelopak yang disajikan di atas piring, terdapat jejak budaya dan hikmah dari masyarakat Indonesia. Dari bunga kecombrang yang wangi, bunga turi yang sederhana, hingga bunga telang yang menawan, semuanya mencerminkan betapa dekatnya hubungan masyarakat Indonesia dengan lingkungan. Kebiasaan memasak dengan bunga merupakan ungkapan kasih terhadap alam dan juga bagian dari upaya untuk memelihara budaya yang patut dipertahankan.

Dengan mengenali dan menjaga penggunaan bunga kecombrang, bunga turi, dan bunga telang dalam kuliner nusantara, kita tidak hanya menikmati rasa yang lezat, tetapi juga berkontribusi dalam melestarikan tradisi dan identitas kuliner Indonesia agar tetap berkembang di masa mendatang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun