Mohon tunggu...
Moh. Ashari Mardjoeki
Moh. Ashari Mardjoeki Mohon Tunggu... Freelancer - Senang baca dan tulis

Memelajari tentang berketuhanan yang nyata. Berfikir pada ruang hakiki dan realitas kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jokowi Capres Tunggal Pilpres 2019 dan Wapres yang Hak

6 Maret 2018   15:53 Diperbarui: 6 Maret 2018   16:00 686
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Satrio Piningit dan Presiden RI

Ada benang merah tulisan raja Jayabaya dengan tulisan Ronggowarsito seorang pujangga dari kraton Surakarta pada tahun awal-awal abad 19 yang menulis akan muncul pemimpin tanah jawa di nusantara yang dimimpikan dan disebutnya sebagai "Satrio piningit."

Menurut penafsiran penulis yang terbatas. Istilah Satrio Piningit adalah untuk menyamarkan sebutan bagi pemimpin yang sama sekali tidak bisa sewenang-wenang seperti para raja nusantara sebelumnya.

Satrio adalah sebutan untuk para pejabat negara. Dan Satrio Piningit adalah sebutan untuk pejabat negara tertinggi yang kebebasannya sangat terbatasi, dijaga dan diawasi. Tidak boleh berbuat semaunya; apa lagi sampai yang sewenang-wenang seperti para penguasa nusantara pada umumnya.

Pada zaman Jayabaya sampai zaman Pujangga Ronggowarsito bahkan mungkin sampai pada masa kini bahwa yang disebut "raja" atau "ratu" itu adalah penguasa yang merasa menguasai rakyat.

Maka dianggap wajar jika seorang raja bisa berbuat semaunya atau berbuat sewenang-wenang.

Raja bisa tidak disalahkan meskipun mengorbankan masa depan anaknya dan juga bisa membunuh menantunya; seperti dikisahkan dalam "kasus" Ki Ageng Mangir yang dihabisi mertuanya yang bergelar Panembahan Senopati ing alogo ing Mataram.

Ronggowarsito dalam tulisannya menegaskan bahwa akan hadir Satrio-Satrio Piningit. Penulis menafsirkannya bahwa akan hadir seorang pejuang,  jagoan bertempur---politik, pembela dan pemimpin negara yang "terpenjara"---dipingit, sangat kuat oleh kekuasaan dan kekuatan rakyatnya. Jadi sebutan Satrio Piningit bisa berlaku untuk pemimpin yang perempuan atau lelaki.

Satrio-satrio piningit

Ada tujuh satrio piningit yang ditulis Ronggowarsito yaitu:  Pertama disebut sebagai Satrio Kinunjoro Murwo Kuncoro.  Kedua disebut sebagai Satrio Mukti Wibowo Kesandung Kesampar.  Ketiga disebut sebagai Satrio Jinumput Sumelo Atur.  Keempat disebut sebagai Satrio Lelono Topo Ngrame.  Kelima disebut sebagai Satrio Hamong  Tuwuh.  Keenam disebut sebagai Satrio Boyong Pambukaning Gapuro.  Ketujuh disebut sebagai Satrio Pinandhito Sinisihan Wahyu.  Jadi yang disebut sebagai Satrio Piningit ketujuhadalah Satrio Pinandhito Sinisihan Wahyu.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun