Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Membongkar Batasan Antara Hal yang Bisa Dikendalikan dan Hal yang Tidak Bisa Dikendalikan

16 April 2025   19:30 Diperbarui: 16 April 2025   16:31 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Hal yang Bisa Dikendalikan dan hal yang Tidak Bisa Dikendalikan (Sumber: Konten Viral Facebook))

Membongkar Mitos Hal yang Bisa Dikendalikan dan yang Tidak Bisa Dikendalikan

Kita hidup dalam ilusi bahwa hidup akan lebih baik jika kita fokus pada hal-hal yang bisa kita kontrol. Tapi benarkah demikian? Bagaimana jika batas antara yang bisa dan tak bisa kita kontrol hanyalah konstruksi psikologis dan sosial yang rapuh? Artikel ini membongkar mitos kendali dari perspektif filsafat eksistensial, psikologi kompleks, dan teori sistem, membuka ruang bagi pemahaman yang lebih realistis dan jujur tentang relasi kita dengan dunia.

Outline:

1. Pendahuluan: Kenyamanan dalam Ilusi Kontrol

Perkenalan gambar viral tentang "I Can vs I Cannot Control"

Mengapa konsep ini populer? (Kebutuhan psikologis untuk meredakan kecemasan)

Pertanyaan kunci: Apakah ini hanya ilusi yang menenangkan?

2. Asumsi Biner dan Dunia yang Tak Pernah Hitam Putih

Mengkritik dikotomi "kontrol vs tidak kontrol"

Kutipan dari Heraclitus: dunia dalam arus perubahan yang terus-menerus

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun