Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Membangun Kerajaan Bisnis dari Kamar Tidur: Rahasia Sukses Generasi AI

19 Februari 2025   16:04 Diperbarui: 22 Februari 2025   15:43 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era industri, mereka yang membuka pabrik lebih dulu menjadi kaya.

  • Di era internet, mereka yang membangun startup digital lebih dulu jadi miliarder.

  • Sekarang di era AI, mereka yang memanfaatkannya lebih dulu akan jadi pemenang.

  • Generasi muda punya keunggulan besar dalam revolusi ini. Kamu tumbuh di era digital, lebih paham teknologi, dan lebih fleksibel dalam mencoba hal baru. AI memberi kesempatan yang sama untuk semua orang, tanpa peduli dari mana asalmu atau berapa banyak modal yang kamu punya.

    Jika dulu membangun bisnis miliaran adalah impian besar yang sulit dicapai, sekarang itu hanya butuh keberanian untuk mulai.

    Kamu mau jadi orang yang memanfaatkan peluang ini, atau hanya jadi penonton yang melihat orang lain sukses lebih dulu?

    AI: Partner Bisnis yang Tak Pernah Tidur

    Bayangkan punya asisten pribadi super pintar yang bekerja untukmu 24 jam sehari, 7 hari seminggu---tanpa gaji, tanpa cuti, tanpa lelah. Itulah AI.

    Dulu, pebisnis sukses harus bekerja keras siang dan malam, menghadapi rapat, mengurus pelanggan, menganalisis pasar, dan masih banyak lagi. Sekarang? Semua bisa diotomatisasi dengan AI.

    Misalnya:
    Saat kamu tidur, AI tetap bekerja.

    • AI bisa menganalisis tren pasar secara real-time dan memberimu laporan keesokan paginya.

    • HALAMAN :
      1. 1
      2. 2
      3. 3
      4. 4
      5. 5
      6. 6
      7. 7
      8. 8
      9. 9
      10. 10
      11. 11
      12. 12
      13. 13
      14. 14
      15. 15
      16. 16
      Mohon tunggu...

      Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
      Lihat Humaniora Selengkapnya
      Beri Komentar
      Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

      Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun