Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Membangun Kerajaan Bisnis dari Kamar Tidur: Rahasia Sukses Generasi AI

19 Februari 2025   16:04 Diperbarui: 22 Februari 2025   15:43 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Inspirasi bagi Generasi Muda

Kisah Pranjali Awasthi membuktikan bahwa usia bukanlah penghalang untuk berinovasi dan sukses di bidang teknologi. Dengan memanfaatkan AI dan semangat kewirausahaan, generasi muda dapat menciptakan solusi yang berdampak besar dan membangun bisnis bernilai miliaran rupiah. Ini adalah momentum emas bagi para pemuda untuk memanfaatkan teknologi dan kreativitas dalam membangun masa depan yang gemilang.

Cerita Pranjali menginspirasi kita bahwa dengan tekad, pengetahuan, dan keberanian untuk bermimpi besar, siapa pun dapat mencapai kesuksesan luar biasa, bahkan di usia yang sangat muda.

Tapi dia tidak sendiri, bukan pula satu-satunya. Ada dua kisah nyata lainnya tentang remaja yang sukses membangun bisnis berbasis AI:

Ada Aidan Gomez: Dari Anak Magang Google hingga Mendirikan Startup AI Bernilai Rp81 Triliun

Aidan Gomez memulai kariernya sebagai anak magang di Google. Selama masa magangnya, ia terlibat dalam penelitian yang mendalam tentang kecerdasan buatan (AI) dan berkontribusi pada pengembangan teknologi AI generatif. Dengan pengetahuan dan pengalaman yang diperolehnya, Aidan kemudian mendirikan Cohere, sebuah startup yang berfokus pada penyediaan solusi AI untuk perusahaan. Cohere menawarkan teknologi AI generatif yang membantu perusahaan meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional. Berkat inovasi dan dedikasinya, Cohere berhasil mencapai valuasi sebesar Rp81 triliun. Perjalanan Aidan dari seorang magang hingga menjadi pendiri startup bernilai triliunan rupiah menunjukkan bagaimana pemanfaatan AI dapat membawa kesuksesan besar di usia muda. citeturn0search10

Juga ada Eric Zhu: Remaja 15 Tahun Mendirikan Startup Senilai Rp16 Miliar dari Toilet Sekolah

Eric Zhu, seorang remaja berusia 15 tahun, memiliki semangat kewirausahaan yang tinggi sejak usia dini. Dengan memanfaatkan waktu luangnya, bahkan di tempat yang tak terduga seperti toilet sekolah, Eric mengembangkan AVIATO, sebuah program pencari startup yang mirip dengan Google. Tujuan AVIATO adalah menghubungkan startup dengan calon investor di seluruh dunia, memfasilitasi pertumbuhan dan kolaborasi di ekosistem startup. Inovasi ini menarik perhatian banyak pihak, dan dalam waktu singkat, AVIATO berhasil mendapatkan pendanaan awal sebesar 100.000 dolar AS atau sekitar Rp1,5 miliar. Kesuksesan ini mengangkat valuasi perusahaannya menjadi Rp16 miliar, membuktikan bahwa dengan ide brilian dan kerja keras, usia muda bukanlah halangan untuk mencapai prestasi besar di dunia bisnis. citeturn0search13

Kedua kisah ini mengilustrasikan bagaimana remaja dengan visi dan dedikasi dapat memanfaatkan teknologi AI untuk menciptakan solusi inovatif dan membangun bisnis bernilai miliaran rupiah. Mereka menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya untuk berani bermimpi besar dan memanfaatkan teknologi dalam mewujudkan ide-ide mereka.

Generasi Emas Indonesia: Saatnya Melampaui Amerika, China, dan India dalam AI & Bisnis Solo

Indonesia punya lebih dari 60 juta anak muda yang melek digital. Kita hidup di zaman di mana AI bukan cuma alat, tapi partner bisnis yang bisa bekerja 24/7 tanpa lelah. Di Amerika, China, dan India, remaja seumuran kamu sudah membangun bisnis miliaran rupiah dengan bantuan AI. Kenapa kita harus tertinggal?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun