Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Akuntan - Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Hipotesis: Air Sebagai Lapisan Dinding Bangunan

25 April 2023   08:43 Diperbarui: 28 April 2023   13:22 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Jika pemanasan global terus berlanjut ataupun pada lingkungan yang minim vegetasi seperti di ekosistem gurun pasir, maka suhu udara di waktu siang sangat tinggi sedangkan di waktu malam sangat rendah. Dalam kondisi seperti itu dibutuhkan rumah atau bangunan yang suhunya relatif dingin di waktu siang dan relatif hangat di waktu malam. Walaupun untuk mencapai tujuan tersebut bisa digunakan pendingin ruangan ataupun penghangat ruangan, tapi dalam kondisi kritis energi seperti sekarang atau kemungkinan harga energi mahal di kemudian hari, maka penggunaan bahan alami terasa lebih bijaksana dan lebih logis.

Untuk itu, yaitu untuk mencapai ruangan yang terasa sejuk di siang hari dan cukup hangat di malam hari secara alami, maka bangunan bisa dilapisi dengan bahan yang memiliki konduktivitas termal tinggi pada bagian dalam dan pada bagian luarnya dilapisi dengan bahan yang memiliki konduktivitas termal rendah atau dengan bahan yang kapasitas termal-nya tinggi. Di samping itu, bahan tersebut juga harus berharga murah, diproduksi secara massal, dan memiliki cadangan alam yang berlimpah. Untuk aplikasi tertentu, faktor massa jenis bahan, kekuatan, dan elasitas bahan juga dapat ditambahkan sebagai kriteria bahan yang dimaksud.

Bahan dengan konduktivitas termal tinggi di bagian dalam bangunan berguna untuk menyerap panas di dalam ruangan. Sedangkan bahan yang memiliki konduktivitas termal  rendah atau bahan yang bersifat isolator termal pada bagian luar adalah untuk menahan panas masuk ke dalam ruangan. Sementara bahan dengan kapasitas termal yang tinggi pada bagian luar bangunan berfungsi ganda, yaitu selain untuk menahan panas juga untuk menyimpan panas agar bisa menghangatkan ruangan di waktu malam.

Jika dinding bangunan terbuat dari bahan dengan konduktivitas termal yang tinggi seperti beton bertulang, bata beton, batu alam, dan bata tanah liat cenderung menciptakan ruangan yang panas baik siang maupun malam. Panas pada siang hari dari lingkungan akan cepat diserap oleh bahan-bahan bangunan ini, kemudian diteruskan ke dalam ruangan sehingga ruangan menjadi panas. Sementara pada malam hari bahan-bahan ini akan menahan udara dingin dari luar sehingga suhu di dalam ruangan tetap terasa panas.

Jika dinding bangunan dibuat dari bahan bangunan dengan konduktivitas termal rendah, maka suhu di dalam ruangan akan lebih sejuk pada siang hari dan lebih dingin dari suhu lingkungan pada malam hari. Serat kaca, serat karbon, busa, dan styrofoam merupakan bahan yang memiliki konduktivitas termal rendah.

Suhu ruangan yang lebih sejuk pada siang hari dan lebih hangat di malam hari paling mungkin dicapai dengan melapisi dinding bangunan bata tanah liat dengan logam yang memiliki konduktivitas panas tinggi di bagian dalam, sementara bagian luarnya dengan logam yang konduktivitas termal-nya rendah atau bisa juga dengan bahan yang memiliki kapasitas termal tinggi.

5 logam yang mempunyai konduktivitas termal tinggi untuk lapisan dalam adalah perak, tembaga, emas, aluminum, dan tungsten. Penggunaan emas sebagai pelapis dinding bagian dalam bisa diabaikan karena harganya yang tinggi.

Berikutnya bizmut, antimon, timah, seng, dan galium adalah logam dengan konduktivitas termal rendah yang cocok digunakan sebagai lapisan dinding bagian luar. Beberapa logam tersebut bisa diabaikan untuk digunakan dalam kasus kita ini karena harganya yang tinggi.

Timbal, perak, emas, tembaga, dan besi adalah logam dengan kapasitas termal tinggi sehingga cocok digunakan sebagai lapisan dinding bagian luar. Untuk kepentingan efisiensi, emas bisa diabaikan karena harganya yang mahal. Hanya air yang paling logis digunakan sebagai bahan dengan kapasitas termal yang tinggi untuk lapisan bagian luar bangunan.

Bila memperhatikan variabel harga murah dan deposit alami yang tinggi, untuk lapisan bagian luar bisa digunakan logam timah dan seng. Sedangkan untuk bagian dalam bisa digunakan besi dan tembaga. Tapi hanya air saja yang paling efisien digunakan baik untuk lapisan luar maupun lapisan dalam dinding bangunan.

Air tentu tidak bisa diaplikasikan begitu saja sebagai lapisan dinding terutama untuk lapisan luarnya karena berbentuk cairan sehingga perlu wadah yang bisa menempel di dinding. Wadah kaca atau plastik bening PET bisa digunakan untuk keperluan ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun