Mohon tunggu...
Asep S Solikhin
Asep S Solikhin Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Guru Hoby menulis "khoirunnasi anfa'uhum linnas"

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Mengapa Kurikulum Perlu Diubah?

21 Agustus 2022   05:39 Diperbarui: 22 Agustus 2022   00:45 5822
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi perubahan kurikulum. (sumber: KOMPAS.ID/Supriyanto)

Kurikulum merupakan pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran di satuan pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. 

Kurikulum yang ada di satuan pendidikan harus menyesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan zaman dimana peserta didik itu berada. 

Mengingat saat ini berbagai isu baru menuntut satuan pendidikan menyiapkan kurikulum yang membantu peserta didik untuk menghadapi dunia yang penuh dengan tantangan.

Oleh itu maka kurikulum yang baik adalah kurikulum yang sesuai dengan zamannya. Kurikulum harus bersifat dinamis dan terus diadaptasi dikembangkan sesuai dengan konteks dan karakteristik peserta didik demi membangun kompetensi sesuai kebutuhan mereka kini dan masa depan.

Jika kita ingat masa-masa sekolah kita di masa lalu. Terkadang kita harus mengerjakan tugas dengan mencari referensi buku di perpustakaan. Atau menggunakan disket untuk mengumpulkan tugas. Kini masa itu sudah berlalu. 

Zaman sudah banyak berubah. Kini peserta didik kita tidak hanya memiliki buku-buku di perpustakaan sebagai bahan referensi. Berbagai materi bacaan dapat mereka jangkau melalui internet. Termasuk referensi dari perpustakaan-perpustakaan terbaik di dunia.

Betapa zaman telah berubah. Ketika kita menjadi peserta didik, mungkin cita-cita kita hanya sebagai dokter, polisi, tentara atau guru. Namun kini, pilihan cita-cita peserta didik kita lebih beragam dan mungkin sesuatu yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. 

Mereka kini ingin menjadi illustrator, animator, penemu software komputer, pengembang aplikasi game, gamer atau youtuber. Perubahan-perubahan tersebut hanyalah sebagian contoh yang tentunya membuat kita sadar bahwa dunia ini memang terus berubah.

Ki Hajar Dewantara pernah menyatakan bahwa maksud dari pendidikan adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia, maupun sebagai anggota masyarakat. 

Image: Dokpri
Image: Dokpri

Maka demi menunutun peserta didik mencapai tujuan itu, pembelajaran harus terus menyesuaikan dengan kebutuhan mereka, termasuk di dalamnya adalah kurikulum itu sendiri. 

Tugas guru adalah belajar terus menerus untuk mengikuti dan memahami trend kehidupan peserta didik kita yang tergolong generasi Z dan Alpha.

Berbagai penelitian menyimpulkan bahwa ciri utama peserta didik generasi Z dan Alpha sekarang ini adalah sulit dipisahkan dengan gadget dan sosial media. 

Kondisi ini tidak boleh dipandang sebagai semata penghalang, tapi justru guru harus bisa dimanfaatkan oleh guru untuk tujuan pembelajaran. Misalnya dengan meminta peserta didik membuat dan mengirimkan tugas melalui aplikasi digital.

Ada pepatah yang mengatakan "it takes a village to raise a child", butuh seluruh desa untuk membesarkan seorang anak. 

Pepatah ini menyiratkan perlunya peran orang tua, masyarakat dan sekolah dalam mewujudkan kurikulum yang berpihak pada peserta didik. Merekalah yang disebut dengan tiga pilar pendidikan. 

Oleh karena itu, ketika guru merancang kurikulum, guru harus menempatkan kebutuhan, pendapat, pengalaman, hasil belajar serta kepentingan peserta didik sebagai rujukan utama.

Sejatinya kurikulum dirancang untuk peserta didik. Agar dapat mewujudkan seluruh kompetensi yang diharapkan dari kurikulum, semua pihak harus berkolaborasi maksimal. Misalnya guru terus belajar memfasilitasi pembelajaran yang sesuai. 

Orangtua terus memahami perkembangan dan kebutuhan peserta didik, begitu juga dengan pemerintah daerah dan pusat, serta semua yang bergerak di bidang pendidikan juga harus terus mengikuti perkembangan kebutuhan peserta didik.

Jadi, karena kebutuhan peserta didik dari waktu ke waktu terus berubah seiring perkembangan zaman.

Maka kurikulum harus terus berubah dan beradaptasi. Tugas guru adalah harus tetap bersemangat menghadapi dan menjadi bagian dari perubahan ke arah yang selalu lebih baik. 

Guru harus menyiapkan dan menyesuaikan kurikulum untuk membantu mencapai tujuan pendidikan. Guru harus senantiasa berkembang bersama-sama peserta didik dengan menggunakan kurikulum sebagai pusat dari pengembangan pembelajaran.

Sumber:

Pelatihan Mandiri Platform Merdeka Mengajar; Modul Pelatihan Materi Kurikulum; disampaikan oleh Itje Chodijah, Pelatih Guru dan Praktisi Pendidikan; Diproduksi oleh: Ditjen GTK Kemendikbudristek, 2022

Link Video: guru.kemdikbud.go.id

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun