Kauhadir di antara maya dan nyata, di antara ingat dan lupa, di antara lena dan jaga, di antara keadaan dan ketiadaan, ambang batas kesadaran, dari titik kekosongan pada kehampaan.
Engkau adalah imajinasi yang senantiasa kujaga untuk hadir di ruang hidupku, bukan sifatmu secara nyata bisa kusapa, engkau akan tetap kusimpan sebagai bayang-bayang rahasia yang hanya akan hadir dalam ketersediaan cahaya,.
Engkau maya, namun taat setia menunggu tiba kehadiranku, perlahan menyingkap tabir tipis penutup identitas, tapi aku tak rela melihatmu dalam jelas dan terang benderang, engkau harus tetap di antara ada dan tiada.
Kauharus selalu indah penuh pesona, untuk menjaga agar api di dada tetap menyala, sebab tanpamu hari-hari tak kan sudi membuka lembaran baru, sekadar menambah jumlah hari penantian, untuk dihitung sebagai kualitas kesetiaan, tanda cinta yang nyata.
Cinta dalam penantian adalah kebulatan harap akan perjumpaan, padahal kamu maya, dalam penantian penuh makna penuh harap, penuh debaran, tapi kamu tetap maya,
dan akan selalu maya,
selama masih bisa kujaga
@salam dari Asep Nurjamin di Bumi Guntur Melati