Masih kauharapkan lagi, matahari jatuh di pangkuanmu, setelah hari-hari kau coreti dengan bualan dan igauan,
karib kerabat yang percaya kau jadikan tangga,
menuju cita-citamu
semata-mata.
Masih kausebut kemuliaanmu, setelah semua yang ada kaujadikan alat penyangga harapan,
harapanmu semata-mata, keserakahan hanya dapat dipuaskan dengan mengurbankan teman dan sejawat.
Kekuasaan dan keserakahan, mencari jalan untuk dipuaskan, bujuk rayu tipu muslihat, segenggam beras dan gula pasir jadi gula-gula penarik masa.
Kaupikir kami percaya dengan kebaikan seketika,
bukan kebaikan sehari yang jadi tabiat dasarmu.
Kami kenal kau sebagai orang baik,
sesaat setelah masa kampanye: murah senyum gampang menyapa.
Tetaplah baik akhlak dan dermawan setelah pesta ini usai, walau kau atau dia yang ditakdirkan.
Sama saja,
jadi pejabat atau jadi rakyat, tersedia banyak jalan untuk tetap mengabdi membangun negeri.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI