Putri Anggrek sudah dua hari meninggalkan kerajaan untuk mencari obat buat kesembuhan Raja Baazi.
Sepeninggalan Putri Anggrek, Ratu Cane mengurung Ratu Maria di ruang bawah tanah. Hal itu dilakukan karena Ratu Maria memergoki Ratu Cane yang sedang mencampurkan obat dalam makanannya Raja Baazi.
"Ternyata kau adalah seorang iblis, Ratu Cane," teriak Ratu Maria.
"Ha-ha-ha-ha ..., kau akan mati di dalam sel ini, Ratu Maria. Karena, putrimu itu sudah tidak sayang lagi," ucap Ratu Cane.
"Karma akan datang kepadamu, Ratu Cane," ujar Ratu Maria dengan nada kesal.
"Apa? Karma? Tidak ada karma bagiku, Ratu Maria." Teriak Ratu Cane sembari pergi meninggalkan Ratu Maria.
Seminggu sudah berlalu, Putri Anggrek belum juga pulang membawa obat. Raja Baazi pun keadaanya semakin memburuk. Hanya kedipan mata yang dilakukan Raja Baazi, ketika diperlakukan tidak pantas oleh istri dan kedua anaknya.
"Kalian akan mendapatkan balasannya ketika aku sudah sembuh." Hati kecil Raja Baazi berbicara.
Walaupun mulut dan tubuh tidak berdaya, namun telinga dapat mendengar semua ucapan Ratu Cane.
Putri Anggrek pun sampai pada sebuah air terjun yang di sebutkan oleh tabib tersebut. Namun, ketika hendak menyebrang kakinya terpleset dan terbawa hanyut.
Perasaan Ratu Maria tidak enak, dia takut bahwa Putrinya itu terjadi sesuatu.