Mohon tunggu...
Asep Ilham
Asep Ilham Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis adalah cara untuk menuangkan berbagai pertanyaan dalam pikiran, lalu dijawab dalam bentuk tulisan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kisah Cinta Sutan Sjahrir Dengan Wanita Belanda Bernama Maria

8 Juli 2022   09:04 Diperbarui: 13 Juli 2022   19:32 3304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Maria Duchateau dan Sutan Sjahrir/Foto: Wikimedia.org dan pbs.twimg.com

Siapa yang tak kenal dengan Sutan Sjahrir, tokoh nasional yang memiliki kontribusi besar terhadap bangsa Indonesia, dan merupakan Perdana Menteri Pertama Indonesia. Kita pasti sudah mengetahui bagaimana perjuangan Sjahrir untuk Indonesia, namun apakah kita tahu bagaimana perjuangan Sjahrir dalam kisah romansanya terkhusus dengan Maria Duchateau. 

Dalam kesempatan kali ini mari kita bahas bagaimana kisah romansa Sutan Sjahrir dengan wanita Belanda yang bernama Maria Duchateau.

Sutan Sjahrir lahir pada 5 Maret 1909 di Padang panjang, Sumatera Barat. Sjahrir merupakan anak dari seorang penasihat Sultan Deli dan kepala jaksa (Landraad) di Medan yang bernama Mohammad Rasad dari istrinya Puti Siti Rabiah. Lahir dari keluarga berada membuat Sjahrir mudah untuk mendapatkan akses pendidikan.

Sjahrir bersekolah di MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs) setarap sekolah menegah saat ini, ia lulus pada 1926. Setelah menyelesaikan pendidikannya di MULO, Sjahrir melanjutkan sekolah ke AMS (Algemeene Middelbare School) di Bandung. Setelah lulus dari AMS Sjahrir melanjutkan pendidikannya di Belanda.

Sjahrir melanjutkan pendidikan ke negeri kincir angin dan sampai disana pada 1929. Di Belanda Sjahrir tinggal bersama kakaknya yaitu Siti Sjahrizad yang saat itu sedang menemani suaminya yakni Doktor Djauhari yang sedang melanjutkan pendidikan, Sjahrir pun tinggal sementara disana sampai kakak ipar selesai menyelesaikan pendidikannya.

Sjahrir di Belanda memiliki kebiasaan untuk nonton film atau teater, mendengarkan musik klasik, dan melakukan dansa. Dimana dengan kebiasannya itu Sjahrir mudah bergaul dengan orang-orang Eropa disana, tak terkecuali dengan Salomon Tas.

Sjahrir juga sering kumpul kumpul bersama teman-temannya di Restoran Bohemian yang berada di kawasan elit Lange Daitse Dwarstraat dari perkumpulan ini, Salomon Tas yang merupakan teman dekat Sjahrir, membentuk perhimpunan mahasiswa sosial demokrat. Sjahrir juga sering menghadiri pertemuan politik di bar americain.

Salomon tas merupakan aktivis paham sosial demokratis, berdarah yahudi, yang anti kolonial. Memiliki pemahaman yang sama dengan Sjahrir, Tas pun menjadi teman seperjuangan Sjahrir di Belanda.

Pertemanan Sjahrir dan Tas dapat terlihat ketika Sjahrir tak lagi tinggal bersama kakaknya yaitu Siti Sjahrizad karena sang suami Doktor Djohana telah selesai menempuh pendidikan diplomanya pada 1931, dan setelah itu mereka kembali ke Hindia Belanda.

Setelah kakaknya kembali pulang ke Hindia Belanda, Sjahrir tak punya tempat tinggal, dan Tas pun menawari Sjahrir untuk tinggal di apartemennya bersama istrinya yang bernama Maria Johanna Duchateau, dua anaknya, dan teman istrinya yang bernama Judith van Wamel dan Sjahrir pun mau untuk tinggal disana.

Disinilah awal mula pertemuan Sjahrir dan Maria. Mereka yaitu Sjahrir, Tas, Maria, dan Judith, sering menghabiskan waktu bersama untuk nonton film atau teater di Stadsschouwburg karena sama-sama memiliki kegemaran yang sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun