** Nerakamu - Surgaku **
Aspirasi kian tak sejalan dengan esensi ...
Lahir ingkar serasi dari sebagian para penghuni bumi  ...
Yang paksa wasiat Rumi untuk di kubur hidup-hidup dalam api ...
Hingga amarah dan benci kini seolah sudah menjadi adi kodrati ...
Potret buah pikir aneh bergelanyut di berbagai persimpangan ...
Sudah menjadi hiasan dimana kaki berpijak dan tatkala mata memandang ...
Halusinasi pun tampak berlomba susuri ketandusan ihsan ...
Kalian tahu ?? ...
Aku telah di timbang tanpa neraca di awal usia ...
Aku telah di hukum masuk neraka oleh sebagian manusia ...
Yang terisolasi bau busuk dalil jahil ...
Tapi ...
Ku tak pernah beranjak ...
Ku biarkan mereka larut dalam euforia ...
Timbul-tenggelam, timbul tenggelam ...
Acapkali ku di pendam, acapkali ku di sekam ...
Ini bukan lagu rindu, ini tentang pengertian ...
ini bukan skrip balada, ini tentang realita ...
Ku maafkan mereka ...
Mungkin mereka tidak tahu ...
Mungkin mereka segan akan ilmu ...
Walau kongsi warna darah, tapi tidak warna hati ...
Untuk mereka ...
Ku maafkan kalian ...
Cukup kalian tahu ...
Ku tetap pada plihanku ...
Kiranya sudah tak ingin bertemu ...
Teruskanlah hidup dan jangan lagi sebut nama-ku ...
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI