Kepik juga merupakan hewan yang tidak ketahuan ketika sedang berak, mereka cenderung tertutup dan merahasikan tentang ruang privasinya tersebut. Hal yang paling mendasari kenapa kepik begitu, karena ketika berak ataupun tidak mereka akan tetap menimbulkan bau tidak karuan, jadi sangat sulit dibedakan ketika kepik sedang berak atau hanya rebahan.
Jika ada hewan yang memiliki kebiasaan berak tidak sopan, tentu saja tikus menjadi contoh yang terdepan. Mereka sering membuat susah kehidupan, masuk melalui lubang yang tersalur dengan selokan kemudian berusaha mencuri makanan dan jika ia tak menemukan makanan, maka perabotan yang menjadi sasaran.Â
Banyak kasus sabun tergerus, kabel terputus, bahkan uang pun raib dan mampus karena sifatnya yang rakus. Tidak hanya itu, mereka pun sering berak sembarangan, banyak perabotan yang jarang digunakan menjadi sebuah jamban untuk membuang kotoran.Â
Selain penampaknnya yang menjijikkan, baunya pun sangat tidak karuan, banyak kasus menyebutkan orang lebih dulu pingsan sebelum sempat membersihkan.Â
Itu masih tikus yang berasal dari selokan, belum lagi tikus yang berdasi dan memiliki banyak kepentingan. Mereka tidak lagi bermain dengan makanan dan perabotan, kebanyakan lebih memilih proyek dan juga tanda tangan, jika sudah sesuai dengan kesepakatan maka anggaran akan masuk ke rekening tabungan.Â
Ya tapi tikus tetaplah tikus, dimanapun mereka menyembunyikan kotoran ujung-ujungnya pasti ketahuan asalkan tidak ada yang menjadi pahlawan kesiangan. Sayangnya, banyak yang disesalkan seperti hukuman yang tidak sepadan dan mereka yang ambil keuntungan kita yang menelan kerugian, sangat tidak sopan bukan?
Tapi yang perlu digaris bawahi, hewan berak dengan mandiri, mereka tidak pernah merengek dan teriak minta cebok ketika selesai berak. Banyak juga hasil berak hewan yang menguntungkan dan bahkan dibudidayakan contohnya guano yang berasal dari hasil berak burung walet, omsetnya bisa jutaan gan. Sepertinya itu saja untuk kali ini, sampa bertemu di tulisan berak selanjutnya.