Mohon tunggu...
Arya Pradana Budiarto
Arya Pradana Budiarto Mohon Tunggu... Dokter - Jurnalis Independent / Dokter Olahraga / Doping Control Officer / Travel Business / Lecturer

Penulis independen, menulis berdasarkan fakta dan data serta pengalaman hidup. tinggal di Rusia 🇷🇺, Swiss 🇨🇭, Arab Saudi 🇸🇦 dan Indonesia 🇮🇩 tentunya. 📩📝 aryapradanabudiarto@mail.ru

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kenapa Sepak Bola Itu Laku Dijual di Indonesia, Walaupun Kadang Menelan Korban Jiwa?

19 Juni 2022   16:34 Diperbarui: 19 Juni 2022   19:49 552
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan bangganya mereka menggunakan atribut itu hingga ke lubuk hati mereka yang terdalam. Dengan segenap jiwanya semangat itu ada didalam jiwa mereka kemanapun mereka pergi.



Itu tentu menjadi modal positif di tengah keringnya prestasi sepakbola Indonesia yang saat ini sedang di nyalakan api harapan itu oleh pelatih timnas Indonesia Shin Tae-Yong. 

Dengan modal penduduk 270 juta jiwa dan hampr 85% masyarakatnya menggangap sepakbola adalah sebuah harga diri dan identitasnya maka sudah saatnya prestasi itu datang memberikan air minum segar untuk dahaga puasa penggila sepakbola di Indonesia. 

Anda bisa bayangkan jika kelak timnas Indonesia bisa berlaga di Piala Dunia yang selama ini sudah diidam-idamkan 270 juta orang Indonesia. Bisa tumpah ruah stadion tempat bertandingnya timnas Indonesia itu dimanapun timnas indonesia kelak akan bermain di piala dunia. 

Semoga saat itu akan tiba dan mimpi itu bisa jadi kenyataan.

Dan perlu diingat sepakbola adalah kendaraan politik nomer wahid di Indonesia jika seorang politisi ingin memenangkan suara terbanyak dalam pemilihan umum baik tingkat pusat atau daerah karena sepakbola ini soal harga diri dan identitas serta ada massa didalamnya.


Penulis

(APB RUS 19 Juni 2022)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun