Mohon tunggu...
Aryanda Putra
Aryanda Putra Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Still a wordsmith.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kontemplasi: Surat dari Masa Lampau

1 Maret 2017   00:45 Diperbarui: 1 Maret 2017   10:00 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hei Aryanda, Bagaimana keadaanmu sekarang? Bagaimana kau sekarang memandang hidup?

Apakah masih dengan idealisme yang kau bawa dulu?

Perkenalkan, aku adalah kamu di masa lalu. Beberapa waktu lalu, aku sangat tidak bersemangat dalam hidup. Aku benci dengan keadaan, aku pikir kamu masih ingat tentang masalah kita. Kemudian aku mencari batu lompatan agar dapat bangkit.

Masih ingatkah kamu pernah menulis sebuah buku? Hampir setahun aku menyelesaikannya, dan aku bangga ketika telah selesai. Tapi kemarin, aku baru mendapat kabar, buku itu kurang layak menurut penerbit.

Masih ingatkah kamu pernah memiliki sebuah bisnis? Kukira, aku akan bisa bangkit dengan kegiatan ini. Tapi kemarin juga aku memutuskan untuk menutup bisnis itu. Aku malu karena terlalu bodoh.

Bukan maksudku ingin mengingatkanmu pada masa-masa kelam, tapi yang ingin aku ingatkan adalah momen barusan. Barusan aku berpikir bahwa aku ditarik Tuhan pada sebuah ketapel. Kemudian, suatu saat Dia akan melepaskanku, dan aku akan melompat tinggi seraya meninggalkan ketapel. Meninggalkan keadaan kelam.

Aku harus menerima banyak masalah agar mencari batu lompatan. Kemudian aku harus tersandung dalam batu lompatanku agar aku belajar. Nanti, setelah banyak belajar, batu lompatanku akan serasa seperti trampolin.

Barusan, aku kembali bersemangat hidup. Aku telah merancang kembali bagaimana harus hidup. Aku mengumpulkan idealisme-idealisme yang harus kupegang di masa depan. Aku membayangkan betapa suksesnya aku di masa depan, setelah Tuhan melepasku dari ketapel.

Sekarang pertanyaanku, bagaimana masa depan? Sudah sesukses apakah kamu? Kuliah di Bandung apa Surabaya jadinya? Bagaimana perkuliahan? Pasti IPK tinggi dong, mendekati 4.0 kah? kan kuliah nggak sama dengan sekolah, kan pelajaran di sana adalah yang kamu inginkan. Di sana nggak ada persilangan DNA kan?

Kemudian seberapa populer kamu sekarang? Sudah nulis buku lagi kan? Pasti masuk best-seller dong, total royalti sudah ada 50 juta belum?

Oiya, bisnismu juga apa kabar? Sudah buka berapa outlet nih? Omzet pasti sudah jutaan dong per harinya. Kirim berapa duit ke orang tua tiap bulan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun