Sukosari, 16 Juli 2025 -- Inovasi pelayanan publik berbasis digital kini mulai dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Desa Sukosari, Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Lumajang. Mahasiswa KKN Kolaboratif Universitas Jember (UNEJ) 2025 menghadirkan program digitalisasi pelayanan desa sebagai bagian dari kontribusi mereka dalam mendukung transformasi digital di tingkat pedesaan.
Langkah ini dilakukan untuk menjawab kebutuhan masyarakat yang semakin menginginkan pelayanan cepat, praktis, dan transparan. Melalui sistem digital, warga Desa Sukosari dapat dengan mudah mengakses berbagai informasi penting, mulai dari administrasi kependudukan, program pembangunan, jadwal kegiatan desa, hingga menyampaikan keluhan atau aspirasi langsung kepada pemerintah desa tanpa harus menunggu lama.
Kolaborasi Mahasiswa dan Pemerintah Desa
Kepala Desa Sukosari menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada mahasiswa KKN Kolaboratif UNEJ 2025 yang telah membawa inovasi bermanfaat tersebut.
"Kami menyambut baik inovasi ini. Digitalisasi pelayanan desa membuat masyarakat tidak perlu lagi repot datang langsung hanya untuk mencari informasi atau menyampaikan keluhan. Semua bisa dilakukan secara cepat, transparan, dan terintegrasi. Kami berharap ke depan sistem ini terus dikembangkan untuk memberi manfaat yang lebih luas," ujarnya.
Di sisi lain, mahasiswa KKN yang terlibat dalam program ini menjelaskan bahwa digitalisasi pelayanan merupakan salah satu program kerja unggulan mereka selama berada di Desa Sukosari.
"Kami melihat kebutuhan masyarakat akan pelayanan desa yang lebih cepat dan efisien. Maka dari itu, kami mengembangkan sistem digital yang memudahkan warga untuk mengakses informasi kapan saja. Harapan kami, sistem ini bisa terus digunakan bahkan setelah program KKN berakhir," terang salah satu mahasiswa KKN UNEJ 2025.
Manfaat yang Dirasakan Warga
Sejak program digitalisasi ini diperkenalkan, masyarakat Desa Sukosari merasakan langsung dampaknya. Informasi tentang kegiatan desa lebih mudah diketahui, keluhan bisa langsung disampaikan.
Salah satu warga, Dedi (35), mengaku sangat terbantu dengan adanya inovasi ini.