Bukan tubuh tegapnya yang membuat saya mencoba membuka pembicaraan dilajunya kereta Bandung -Jakarta, tetapi sebuah buku yang berada di genggaman lelaki muda itu yang menarik perhatian.
“Wow..buku itu saya baca berpuluh tahun lalu..Global Paradox- John Naisbitt. Hebat juga anak muda jaman sekarang masih mau baca buku jaman dulu,” saya membuka percakapan. Ia menoleh dan tersenyum.
“Iya om..saya ambil dari rak buku bapak saya. Menarik om..apa yang tertulis disini banyak yang betul terjadi sekarang,”
“Memangnya kuliah di ekonomi?”
“Nggak om, saya baru mau lulus SMA. Rencananya mau masuk Akademi Militer, ke Magelang,” tegasnya.
“Wah masuknya kan susah, kalau nggak bisa masuk kesana mau terusin kemana?”
“Akmil aja om..sudah pasti. Sudah ada yang jamin jadi nggak kepikiran mau kemana-mana,”
“Eh, kok bisa begitu. Ada yang jamin?”
“Iya..saya suruh jaga badan aja terus nanti daftar,”
Hmm, pantas badannya tegap dan sikapnya seperti sudahlah ia masuk tentara. Bathin saya.
“Begini mas, Akmil memang bagus, saya juga dulu pernah daftar tetapi gagal, itu kenapa saya bilang masuknya susah dan ada kemungkinan gagal,”