Mohon tunggu...
Aryadi Noersaid
Aryadi Noersaid Mohon Tunggu... Konsultan - entrepreneur and writer

Lelaki yang bercita-cita menginspirasi dunia dengan tulisan sederhana.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Proses Vs Hasil Akhir

30 Juli 2020   07:43 Diperbarui: 30 Juli 2020   07:50 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pengusaha adalah orang yang berani menitipkan uang atau produknya kepada orang atau pihak lain yang ia percaya. Pada satu titik, karena keterbatasan ia bahkan tak lagi memegang uangnya karena sebagian besar uangnya berubah menjadi produk ditangan orang lain.

Strategi terberat pengusaha adalah menentukan siapa yang akan dititipkan produknya hingga secepatnya  menjadi uang kembali yang berlipat dengan kewajaran sehingga kadang kesalahan terjadi saat menentukan.

Dan perlu diingat hanya yang bermental kuat yang bisa melakukan semua itu serta yang percaya bahwa rejeki harus dijemput dengan usaha. Lalu siapakah yang layak dititipkan oleh sang Pengusaha?

Mereka yang pandai menjual?
Mereka yang punya banyak jaringan?
Mereka yang berkapasitas besar?

Jawabannya iya tetapi bukan.

Mereka yang layak dipercaya oleh pengusaha adalah mereka yang baik, optimis, bermoral, mau berusaha dan jujur. Bahkan seorang pengusaha paling curang dan tak jujur sekalipun pun akan mencari mereka ini.

Tanpa itu mereka akan merebut hasil dan ide pengusaha, mereka akan fokus pada hasil dan tidak pada prosesnya. Menganggap kekayaan adalah hasil yang harus dicapai sesegera mungkin dengan cara apapun.

Lalu kenapa Allah menitipkan rejeki dunia kepada mereka yang tak jujur juga?

Itu semata karena ia Maha kaya, tak mungkin bangkrut dan Allah tak memusingkan hasil akhir karena ia fokus menilai proses dengan mengerahkan malaikat pencatatNya. Hasil akhir sepenuhnya ditangan Allah tak ada yang bisa mengintervensi.

Sembilan dari sepuluh pintu rejeki ada pada berniaga atau berusaha dan untuk memasuki sembilan pintu itu harus memiliki satu prinsip:

"Nikmati rejeki dalam proses yang baik bukan pada hasil akhirnya karena setiap proses yang baik tak mungkin menghasilkan hal yang buruk"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun