Mohon tunggu...
Aryadi Noersaid
Aryadi Noersaid Mohon Tunggu... Konsultan - entrepreneur and writer

Lelaki yang bercita-cita menginspirasi dunia dengan tulisan sederhana.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

(Catatan Tepi) Matematika Langit

2 Mei 2018   13:40 Diperbarui: 2 Mei 2018   13:52 618
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dari sederet penjaja makanan yang dihampiri, tak ada satupun yang berhasil terbujuk untuk melayani seorang ibu lusuh dan dua anaknya yang berjalan gontai. Bahkan seorang tukang mie ayam memilih tak menoleh dan tetap merebus mie meskipun si Ibu berusaha menyapanya dari balik punggung penjual mie ayam.

Satu persatu ibu itu menyusur gang sempit tempat biasanya para karyawan kantor makan siang dan mencoba untuk mengisi perutnya bersama kedua anaknya yg masih kecil seraya menggenggam beberapa lembar uang lusuh.

Tiba di pedagang bebek sambal ijo, pedagang menoleh saat ibu itu datang dengan wajah yang tersenyum getir.

"Bang, bisa buatkan dua porsi untuk anak saya. Untuk makan siang!" Ibu itu meminta dibuatkan dua porsi seraya menyodorkan sesuatu digenggaman tangannya.

"Tapi uang saya cuma ini," beberapa recehan dalam genggaman ia tunjukkan.

Pandangan Pedagang bebek sambal ijo menyusuri dua mahluk kecil yang bergelayut di tepi renda pakaian ibunya. Lalu dia tersenyum.

"Kenapa gak pesan tiga bu, kan ibu bertiga?" mendengar pertanyaan itu si ibu tersenyum kecut.

"Buat satu porsi saja uangnya gak cukup apalagi buat bertiga bang, maaf ya..gak boleh ya?"

"Sudah duduk saja disana, nanti saya buatkan.Tiga porsi!"

"Dua saja bang, cukup kok buat anak saya saja,"

Tak lama diantara para karyawan yang sedang makan, ibu beserta dua anaknya itu duduk dikursi plastik yang tersedia, lalu kemudian tiga porsi bebek dalam piring sudah mereka terima dengan porsi yang setara dengan pelanggan lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun