Matangkan Persiapan, Podsi Bantul Optimis Sapu Bersih Emas di Porda Sleman 2022

    

Tidak ingin main-main! Persiapan Kontingen Cabang Olahraga (CABOR) Dayung dari Kabupaten Bantul menuju Pekan Olahraga Daerah (PORDA) XVI di Kabupaten Sleman Tahun 2022 mendatang kian matang, Para pelatih  dan seluruh atlet yang ditunjuk mewakili Cabor Dayung  dari Kabupaten Bantul diharap untuk dapat menjaga dan meningkatkan kebugaran tubuhnya agar tetap dalam kondisi prima meskipun dunia masih dilanda wabah Covid-19.

Sedikit menyinggung terkait keputusan mundurnya pelaksanaan Pekan Olahraga Daerah XVI Sleman didasarkan kepada beberapa alasan dan pertimbangan, perubahan jadwal penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua adalah salah satu alasan kuat mundurnya pelaksanaan PORDA kali ini, Pekan Olahraga Nasional (PON) yang seharusnya berlangsung di Papua tahun lalu berubah jadwal pelaksanaan karena Indonesia saat itu sedang gemparnya dilanda wabah Covid-19.

Sebagai induknya olahraga jogja, Komite Olahraga Nasional Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (KONI DIY) bersama KONI Kota dan Kabupaten se-Daerah Istimewa Yogyakarta sepakat untuk mengundur waktu pelaksanaan Pekan Olahraga Daerah (PORDA) XVI di Kabupaten Sleman, PORDA Sleman  yang harusnya diselenggarakan pada September 2021 tahun ini diundur menjadi September 2022 tahun depan.

Dengan perubahan tersebut, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Bantul berharap kepada para atlet yang terpilih untuk berlaga di ajang Pekan Olahraga Daerah (PORDA) XVI dkabupaten Sleman nantinya dapat mempersiapkan fisik dan mental mereka lebih matang agar nantinya mereka dapat meraih hasil yang maksimal.

Cabang olahraga dayung termasuk salah satu Cabang Olahraga unggulan yang dimiliki Kabupaten Bantul dan ditargetkan bisa meraih hasil memuaskan di pentas PORDA XVI Sleman tahun depan. Untuk mendukung peningkatan kebugaran para atletnya, Selama program TC atau saat masa karantina PODSI Bantul akan memastikan asupan gizi atlet-atletnya tercukupi, karena selama masa karantina para atlet akan dihadapkan dengan latihan keras maka dari itu pemantauan asupan gizi akan lebih diperketat lagi. Asupan gizi akan menyesuaikan dengan porsi latihan dihadapi yaitu yang mengandung glukosa dan protein atau karbohidrat dengan protein. 

Pengawas ditempat karantina menyadari bahwa mereka tidak bisa mengawasi para atlet selama 24 jam, maka disini diperlukan kesadaran bagi para atlet untuk menjaga fisik mereka sesuai yang diarahkan oleh pengawas, setiap atlet diharapkan bisa menjaga dan mengatur asupan makanannya sehari-hari. Pentingnya edukasi selama masa karantina kepada setiap atlet adalah saat dimana pun mereka berada nanti, entah saat akan bertanding atau keluar dari karantina, mereka bisa mengetahui apa yang akan mereka pilih.

Ruly Zuda atau kerap disapa Zuda merupakan salah satu atlet dayung kategori kano yang diandalkan Kabupaten Bantul untuk menyabet medali karena dia sudah berpengalaman di PORDA edisi sebelumnya dengan raihan 3 medali emasnya.

Zuda beranggapan bahwa yang dibutuhkan dia dan rekan atlet dayung lainnya adalah inovasi dan kreativitas dalam pola latihan agar atlet tidak jenuh dengan menu latihan yang monoton, dengan hal tersebut yang paling penting dan perlu diperhatikan adalah bagaimana membentuk latihan yang bagus.

Di tempat yang sama, Salah satu atlet senior yang dimiliki Kontingen Bantul, Ihsan putra turut menyampaikan gagasan bahwasanya jadwal latihan serta bimbingan dasar tetap perlu dilaksanakan secara rutin meskipun masih dalam suasana Ramadhan dan  wabah Covid-19, karena dengan latihan dan olahraga ringan menjadi salah satu bentuk pencegahan dan perlawanan terhadap Covid-19 agar tubuh kita memiliki imun yang kuat.
Jadwal olahraga dan latihan harusnya tetap rutin dilaksanakan sesuai protokol kesehatan, tapi semisal mendapat menu lari 10 kilometer bisa dikurangi jangan langsung disikat, menjaga kontak fisik juga penting karena kondisi pandemi masih belum berakhir ucapnya.