Mohon tunggu...
Zahir Makkaraka
Zahir Makkaraka Mohon Tunggu... Dosen - Belajar dalam segala hal

Lagi mencari guru dan tempat berguru!!!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kardus

15 Desember 2018   21:35 Diperbarui: 15 Desember 2018   21:48 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kembali kardus diejek dan dieja
Agustus lalu jendral dicela
Desember, kotak suara dicerca dan dibela
Tahun berikutnya, entah apalagi yang dihela

Kardus kini seberat besi seharga baja
Tahan air hingga dipasangi gembok pula
Penadah suara yang entah milik siapa
Penantang ataukah petahana?
Atau empunya wakil kita yang durjana
Awalnya janji manis di belakangnya durhaka

Kardus kini seberat besi seharga baja
Tahan air hingga dipasangi gembok pula
Bukan lagi barang sampah, tapi terjaga
Kelak dijaga oleh coklat dan loreng juga
Atau ditimbang-timbang oleh panitia
Kemudian dijual ke pengejar suara yang siaga

Kardus kini seberat besi seharga baja
Tahan air hingga dipasangi gembok pula
Bukan lagi milik pemulung di tempat sampah
Isinya bukan mie apalagi makanan yang dijarah
Dalamnya ada suara dari rakyat yang diperah
Atau harga diri penjual suara yang terjajah

Kardus kini seberat besi seharga baja
Tahan air hingga dipasangi gembok pula
Kelak kuisi dengan suara pada orang setia
*****
(Sambil tepuk-tepuk paha anakku yang lagi gelisah dalam tidurnya. Mungkajang, 15/12/2018)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun