Mohon tunggu...
Arung SamuderaJaya
Arung SamuderaJaya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang Pemula yang ingin terus belajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Semiotika Dalam Analisis Rasisme Film "The Hate You Give"

20 Agustus 2021   08:50 Diperbarui: 20 Agustus 2021   08:50 690
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

            Lalu pada menit 25:58 dimana pada saat itu adegan yang berada di dalam mobil yang dikemudikan oleh teman Starr yang bernama Khalil tiba-tiba diberhentikan oleh mobil polisi tanpa sebab yang jelas, lalu Khalil dipaksa keluar dari mobil dan polisi yang memeriksanya tersebut bertanya "apakah kau membeli narkoba hari ini?". Pertanyaan tersebut langsung dibantah oleh Khalil, lalu Khalil terlibat adu mulut dengan petugas polisi tersebut dan pada saat petugas akan memeriksa surat-surat kelengkapan mobil tangan Khalil masuk ke dalam kursi mobil untuk mengambil sisir rambut, atas tindakan itu petugas pun curiga dan mengira itu adalah senjata api dan tanpa berpikir panjang petugas itu menembak Khalil sebanyak dua kali di bagian dada dan bahu sebelah kiri yang membuat Khalil langsung jatuh tersungkur di aspal. Dari tanda di atas dapat diartikan bahwa mereka (orang kulit putih) selalu beranggapan bahwa orang kulit hitam adalah orang jahat, dan selalu bermasalah. Di mata mereka orang kulit hitam selalu identik dengan kekerasan dan narkoba dan juga untuk apa para petugas itu memberhentikan mereka tanpa alasan yang jelas. Hal ini dapat diartikan mereka selalu curiga terhadap apa yang mereka orang kulit hitam lakukan, seperti hak mereka dibatasi dan tidak bisa bebas seperti  orang kulit putih yang dapat hidup tenang dan aman.

            Pada menit 29:36 adegan menunjukkan Starr sedang berada di kantor polisi lebih tepatnya di ruang interogasi didampingi oleh ibunya, lalu dua orang detektif medatanginya dan mengajukan beberapa pertanyaan, awalnya pertanyaan yang ditanyakan masih tentang peristiwa tersebut, namun pertanyaan mulai berubah dan cenderung keluar dari peristiwa yang sedang terjadi seperti: "apakah Khalil memakai narkoba? Apakah kau pernah melihat Khalil menjual narkoba?." Sebuah pertanyaan yang tidak masuk akal dan bahkan diluar topik peristiwa tersebut, hal itu merupakan tanda bahwa kedua detektif berkulit putih itu terus memberi tekanan dengan pertanyaan-petanyaan yang tidak seharusnya ditanyakan, dapat terlihat mereka tidak benar-benar ingin menyelidiki kasus tersebut. Ini merupakan tindakan diskriminasi atau membeda-bedakan seseorang berdasarkan ras atau golongannya, mereka berpikir bawa orang kulit hitam memang selalu tidak jauh dari narkoba dan kekerasan.

            Pada menit 35:58 saat pamannya Starr yang kebetulan salah satu anggota polisi memberitahu bahwa petugas yang menembak Khalil tidak dipenjara, melainkan hanya dikenai hukuman cuti berbayar. Dari gambaran tersebut dapat diartikan bahwa tidak hanya kebebasan mereka yang dibatasi namun keadilan mereka juga tidak dipedulikan. Mereka seolah memandang segalanya dari warna kulit sehingga mereka ingin ras kulit putih menjadi ras yang paling unggul. Kejadian yang cukup miris dimana negara superpower sekelas Amerika Serikat ternyata masih memandang warna kulit sebagai tolak ukur.

            Pada menit 46:37 adegan menunjukkan ayah dari Starr menjelaskan mengapa kaum mereka banyak yang mengedarkan narkoba, hal itu dikarenakan mereka sangat butuh uang dan juga tidak adanya pekerjaan yang layak untuk mereka. Jika pernyataan tersebut diartikan bahwa mereka (orang kulit hitam) keberadaannya seperti tidak diakui, bagaimana tidak ketika mereka tidak mendapatkan hak untuk hidup layak serta mendapat pekerjaan. Hal itulah yang kemudian memaksa mereka untuk terjun ke perangkap dan kebanyakan mereka berakhir di penjara atau ditembak. Padahal sebenarnya mereka juga ingin hidup normal, namun apa daya jika tempat yang mereka tinggali melakukan tindakan yang tidak manusiawi seperti itu.

            Pada menit 54:19 menunjukkan adegan para orang kulit hitam sedang melakukan aksi damai menuntut keadilan atas terbunuhnya Khalil, dalam aksi itu mereka meneriakkan "tidak ada keadilan tidak ada perdamaian", hal ini berarti mereka sangat mengecam apa yang dilakukan oleh petugas tersebut dan lebih parahnya lagi petugas tersebut tidak berniat dipenjara. Secara tidak langsung jika kasus ini tak kunjung selesai maka berbagai kekacauan akan terjadi dan perang antar ras bisa saja terjadi. Mereka diperlakukan secara brutal oleh pihak keamanan yang seharusnya menjadi penjaga ketentraman, namun mereka malah menjadikan orang kulit hitam layaknya hama yang harus disingkirkan.

            Pada menit 01:02:20 adegan menunjukkan terjadinya demo di sekolah Starr, namun Starr merasa itu semua tidak benar karena mereka melakukan semua itu hanya agar tidak melaksanakan ujian pada hari itu, hal  itu diperkuat dengan saat mereka melakukan demo namun dengan suasana yang gembira, seolah mereka tidak menunjukkan wajah sedih atau empati sama sekali. Dapat diartikan bahwa mereka melakukan aksi demo tersebut hanya untuk alasan agar tidak jadi ujian pada hari itu, mereka tidak tau bahwa itu adalah kasus pembunuhan yang sudah terjadi berulang kali dan mereka rupanya juga tidak ingin tahu menahu dengan persoalan tersebut. Itu berarti mereka tidak benar-benar peduli atas apa yang menimpa kaum orang kulit hitam.

            Pada menit 01:09:15 saat ayah Starr telah terlibat cekcok dengan pemimpin geng mereka yaitu The King, tiba-tiba polisi mendekatinya dan langsung menyuruh ayah Starr untuk bersandar di dinding, sontak saja seluruh orang yang ada di sekitar merasa ketakutan. Hal ini bisa diartikan bahwa mereka terkesan sangat membenci orang kulit hitam dan selalu berprasangka buruk dan rupanya tugas seorang polisi di sana bukan lagi untuk melindungi dari kejahatan, nemun mereka hadir hanya untuk menyebar ketakutan. Seringkali mereka bertindak lebih agresif terhadap orang kulit hitam dan mereka pasti memperlakukannya dengan kasar, tidak peduli mereka masih anak-anak atau sudah dewasa. Mereka orang kulit hitam terlihat sebagai sosok yang lemah dan tidak berdaya dikarenakan hukum yang ada sudah rusak dikarenakan sikap rasis orang kulit putih, kebanyakan mereka hanya bisa pasrah dan tak bisa berbuat apa-apa.

Kesimpulan

            Sebenarnya masih ada beberapa perlakuan rasisme lainnya namun tidak semua disebutkan dalam artikel singkat ini, dikarenakan beberapa kejadian tersebut rata-rata hampir sama dengan kejadian sebelumnya yaitu tentang keadilan. Inti dan tujuan dari ditulisnya artikel ini adalah menunjukkan bahwa segala tindakan rasisme itu sangat tidak dibenarkan. Kita sebagai manusia memang diciptakan dengan berbagai bentuk rupa fisik, namun perbedaan tersebut bukanlah menjadi tolak ukur mana yang lebih baik melainkan agar antar ras maupun golongan bisa saling menghormati dan saling membantu satu sama lain. Tidak ada ras yang lebih unggul semuanya sama rata, semuanya berhak memiliki haknya masing-masing seperti hak kebebasan berekspresi, hak mendapat perlindungan, dan hak untuk mendapatkan keadilan. Jika suatu negara memperlakukan salah satu golongan yang juga menjadi warga negaranya dengan tidak adil atau membatasi hak mereka, maka negara tersebut tidak akan pernah bisa menghargai satu sama lain.

            Yang pada akhirnya akan berujung banyak kerusuhan, pembunuhan dimana-mana yang membuat negara tersebut menjadi kacau dan seolah tidak ada kata damai di negara tersebut. Satu hal yang perlu diingat kepada negara yang memiliki tingkat rasisme yang masih tinggi, jika sikap maupun tindakan rasisme itu tak kunjung berakhir maka negara tersebut akan jauh dari kata damai. Akan selalu ada pertikaian, keributan, bahkan pembunuhan dan masyarakatnya akan hidup dengan penuh ketakutan dan ancaman

            Hitam ataupun putih tidak ada bedanya, mereka semua sama tidak ada yang perlu diperdebatkan, hanya saja perlu mensyukuri apa yang telah Tuhan berikan, manusia akan tetap menjadi manusia, tidak mungkin akan menjadi iblis, tapi hanya manusia itu sendiri yang mampu merubah dirinya menjadi sekejam iblis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun