Mohon tunggu...
Arundati Swastika W
Arundati Swastika W Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Mahasiswi jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta, konsentrasi studi Komunikasi Massa dan D`igital. Sedang belajar menulis artikel.

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Pengertian dan Perspektif Multimedia

12 Februari 2020   12:28 Diperbarui: 12 Februari 2020   12:28 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Multimedia--emaze.com

Istilah multimedia menurut Campbell (2013) tidak memiliki definisi yang pasti dan pas untuk mendeskripsikannya. Multimedia, memiliki definisi yang cenderung kompleks sehingga perlu ada pendalaman lebih lanjut mengenai istiliah ini.

Pada dasarnya, Campbell menjelaskan jika multimedia berarti merupakan penggabungan atau kombinasi antara gambar, suara, grafik, dan teks untuk memproduksi sebuah cerita. Istilah lain yang kemudian berkaitan dengan definisi tersebut, antara lain lintas media, trans media, ataupun percampuran media. Maka, multimedia memiliki dasar definisi sebagai gabungan beberapa media untuk menyusun sebuah cerita.

Seiring dengan terjadinya revolusi digital, maka terjadi juga perkembangan definisi dari istilah multimedia. Perkembangan tersebut, mengaburkan batas antara gambar bergerak dan tidak bergerak. Namun batas keduanya lantas tidak tergantung pada perkembangan istilah multimedia itu sendiri, karena hubungan antara gambar tak bergerak dan bergerak sejak dahulu terutama pada perkembangan film telah kabur. Batas kabur antara gambar bergerak dan tidak bergerak tersebut menurut Campbell, ditunjukkan dalam momen freeze frames dan close-up.

Akar dari istilah multimedia sendiri masuk lebih jauh hingga sejarah media terutama dalam hal gambar fotografi, sebelum reproduksi masal  gambar yang dicetak memungkinkan. Perkembangan juga kemudian merujuk pada pembentukan gambar bergerak, yang seperti disebutkan sebelumnya saling berhubungan dengan gambar tak bergerak.

Berdasarkan penjabaran tersebut, maka istilah multimedia kemudian menunjukkan jika multimedia tidak hanya memberi definisi berupa gabungan dari beberapa media seperti yang disebutkan di awal; tetapi sebuah 'dunia' dimana ada berbagai bentuk visual yang hidup dan menguat karena dukungan satu dengan lainnya.

Maka Campbell kemudian menyatakan jika pendalaman terhadap istilah multimedia membuka sebuah hubungan dengan komunitas berbeda yang berbagi tujuan sama dalam laporan yangt berorientasi visual, atau disebut Campbell sebagai visual storytelling.

Maka dalam memproduksi sebuah 'cerita' seperti yang dijelaskan diatas, perlu adanya gabungan media yang baik. Untuk mengetahui kelemahan maupun kekuatan masing-masing media dalam memproduksi cerita, simak video berikut.


Multimedia sendiri memiliki tiga elemen perspektif yang saling berhubungan serta terkait dengan jurnalisme. Ketiga elemen tersebut antara lain adalah sebagai berikut :

FITUR MEDIA YANG TERSTRUKTUR SECARA INSTITUSI

Pada perspektif ini, multimedia memiliki kaitan erat dengan struktur organisasi yang dimiliki oleh institusi media yang bersangkutan. Hal ini berkaitan dengan isi dari berita yang bisa ditentukan dengan kekuasaan institusi media.

Pada konsep multimedia, perspektif yang berhubungan dengan institusi ini lebih merujuk pada adanya konvergensi media yang terjadi antar institusi maupun dalam institusi itu sendiri. Karakteristik konvergensi tersebut, mulai dai partnership dengan institusi media lainnya, promosi media yang terintegrasi, pembentukan strategi penelitian dan pengembangan, hingga faktor-faktor yang kontekstual.

Maka perlu dicermati, konsep multimedia ini kemudian tidak semata-mata muncul karena adanya internet seperti yang dilihat pada penjabaran sebelumnya. Tetapi dengan melalui adanya peran dari institusi media yang melakukan konvergensi; karena internet kemudian hanya menjadi suatu alat yang membantu pengembangan multimedia untuk kemudian digunakan oleh institusi media dalam hal jurnalisme.

TEKNOLOGI DAN ORGANISASI

Pada perspektif ini, multimedia dalam jurnalisme lebih berfokus dengan adanya perkembangan teknologi yang memungkinkan terjadinya konvergensi; sehingga menjadi multimedia. Dalam hal teknologi, jurnalisme multimedia kemudian berhubungan dengan teknologi yang mempengaruhi konvergensi multimedia tersebut.

Misalnya, bagaimana internet kemudian menjadi alat yang banyak digunakan oleh jurnalis. Dimana keberadaan internet yang didukung perkembangan teknologi, terdapat beberapa hal jurnalistik yang kemudian tersedia secara instan. Namun, adanya ketersediaan yang mudah menjadi perdebatan tersendiri; terutama dengan sisi kreatif bagi seorang jurnalis.

Perkembangan teknologi dalam membantu tugas jurnalis menjadi fokus utama dalam perspektif ini, sebagai sebuah dukungan atas konvergensi multimedia yang sebelumnya terlaksana dengan adanya prakarsa dari institusi media yang sebelumnya dijabarkan.

Adanya teknologi yang memungkinkan adanya jurnalisme multimedia, kemudian membuat beberapa tugas jurnalis yang tadinya dilaksanakan perorangan kemudian menjadi dipermudah atau bahkan digantikan oleh keberadaan teknologi. Maka kesalahpahaman dan perdebatan akan rawan terjadi, sehingga diperlukan ketelitian dalam memilih 'partner' untuk melaksanakan tugas jurnalistik.

PERSPEKTIF PRODUSEN DAN PENGGUNA

Pada perspektif ini, kita kembali pada bagaimana profesi jurnalis bekerja. Seperti yang dijabarkan sebelumnya, jurnalis terbantu dengan teknologi yang berkonvergensi sehingga terbentuk multimedia. Adanya multimedia memungkinkan perubahan terhadap baik jurnalis yang bekerja dalam media maupun pengguna atau pembaca isi dari media.

Dari sisi jurnalis atau produser konten, multimedia yang didukung teknologi ini memungkinkan untuk memproduksi konten seperti berita dalam bentuk yang berbeda dan saling mendukung satu dengan lainnya. Selain hal itu, multimedia kemudian memungkinkan produksi konten yang berkelompok; sehingga konten yang muncul pun kemudian menjadi beragam.

Dari sisi audiens atau pembaca dan pengguna fasilitas; menjadi lebih multitasking. Audiens kemudian tidak hanya membaca atau melihat gambar saja karena multimedia mendorong audiens untuk membaca dan memahami isi konten.

Perkembangan teknologi yang mendukung konsep multimedia dalam berbagai bidang, dalam hal ini adalah jurnalistik membutuhkan penguasaan yang baik agar dapat diperoleh konten yang menarik dan dapat membuat audiens atau pembaca tertarik untuk membacanya. Podcast penulis bisa menjadi acuan tips terkait hal itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun