Dira tersenyum rapat, ujung bibirnya berkedut.
Sesampainya di apartemen, pandangan Dira menyapu ruangan seolah ini baru pertama kali dia melihatnya. Piala milik Angga di lemari kaca. Bingkai-bingkai yang menunjukkan foto-foto petualangan Angga. Dira bahkan tidak ingat di mana bingkai berisi sertifikat ijazah miliknya. Persetan dengan gelar yang diperoleh Dira setelah membanting tulang sekian tahun, dinding-dinding di apartemen ini tidak muat untuk pencapaian mereka berdua. Hanya cukup untuk Angga.
Sambil berganti pakaian, ditulisnya nama isopod parasit itu di udara dengan jari telunjuknya. Cymothoa exigua, Cymothoa exigua, Cymothoa exigua, ditulisnya di atas bantal saat Dira masuk ke selimut, begitu terus berulang-ulang hingga Dira menemukan cara untuk menuliskannya dengan lebih ringkas: Angga, Angga, Angga.
"Sayang, bisa matikan lampunya?" gumam Angga, sudah setengah tertidur di sampingnya. Pegangannya semakin erat pada ujung bantal.
Cymothoa exgua menempel di lidah jika isopod parasit itu betina.
Cymothoa exgua menempel pada lengkungan insang ikan jika isopod parasit itu jantan.
Dira sumpalkan bantal itu ke wajah Angga yang tertidur pulas.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI