Dalam proses mencari talenta terbaik, kita sering fokus pada bagaimana kandidat harus tampil sempurna. Padahal, seringkali kegagalan rekrutmen justru bersumber dari kesalahan yang dilakukan oleh kita sendiri, para praktisi HR atau pewawancara.
Saya baru-baru ini membaca ulasan mendalam tentang kesalahan umum dalam proses interview di sebuah platform HR. Berikut adalah rangkuman singkat mengenai lima kesalahan paling fatal yang sering dilakukan HR saat wawancara, dan mengapa ini harus segera kita perbaiki:
- Wawancara Tidak Terstruktur:Â Ini adalah kelemahan klasik. Banyak pewawancara yang hanya mengandalkan pertanyaan umum atau spontan, padahal seharusnya ada panduan pertanyaan yang sama dan relevan untuk semua kandidat. Tanpa struktur, penilaian kita akan sangat subjektif.
- Terlalu Fokus pada Hard Skills: Keterampilan teknis itu penting, tetapi terlalu fokus padanya membuat kita mengabaikan aspek penting lain seperti kepribadian, kemampuan kerja tim, dan soft skill. Padahal, kepribadian yang tepat seringkali lebih sulit diajarkan daripada keterampilan teknis.
- Unconscious Bias (Bias Bawah Sadar): Ini yang paling berbahaya. Bias seperti halo effect (menilai kandidat terlalu tinggi hanya karena satu aspek positif yang menonjol) dapat membuat kita memilih orang yang salah. Penilaian subjektif berisiko tinggi membuat perusahaan kehilangan talenta potensial.
- Minimnya Catatan dan Evaluasi yang Konsisten:Â Ketika wawancara selesai tanpa catatan yang sistematis, keputusan rekrutmen menjadi sulit dipertanggungjawabkan. Aspek penting bisa terlewat, membuat kita memilih berdasarkan memori yang bias, bukan fakta.
- Pewawancara Terlalu Dominan:Â Wawancara seharusnya menjadi panggung bagi kandidat untuk menunjukkan potensi mereka. Jika pewawancara terlalu banyak berbicara dan kurang mendengarkan, kita kehilangan kesempatan emas untuk menggali informasi dan potensi kandidat secara maksimal.
Lalu, Bagaimana Cara Menghindarinya?
Untuk menghindari bad recruitment dan kesalahan-kesalahan di atas, langkahnya cukup jelas:
- Buat Pedoman yang Terstruktur:Â Pastikan semua HR menggunakan set pertanyaan yang sama dan adil bagi semua pelamar.
- Nilai secara Komprehensif: Jangan hanya melihat hard skills. Berikan studi kasus untuk melihat cara kandidat menghadapi tantangan.
- Objektivitas:Â Untuk mengurangi bias, pertimbangkan mengadakan wawancara bersama dua pewawancara.
selengkapnya bisa kalian temukan disini Kesalahan Umum Saat Interview Kandidat dan Cara Menghindarinya
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI