Mohon tunggu...
Arta Elisabeth
Arta Elisabeth Mohon Tunggu... Freelancer - Pembaca, Penulis dan Penghayat Sastra

Pembaca yang sedang senang-senangnya membaca dan menghayati sastra

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Angpao Gratis, Kok Malah Menggerutu?

17 Februari 2018   01:17 Diperbarui: 17 Februari 2018   13:40 627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: travel.kompas.com

Namun setelah angkot berlalu, terlihat olehku beberapa polisi membagikan angpao kepada setiap pengemudi yang melintas. Sontak saja si supir menggerutu kesal. Pihak kepolisian membagi-bagikan angpao secara cuma-cuma kepada semua masyarakat yang melintas. Tampaknya ia menyesal sudah berada di jalur yang salah dan tak kebagian angpao gratis.  

Aku menyadari, secara tak langsung pemandangan kocak dan menggelitik tadi merupakan simbol penghargaan terhadap saudara Tionghoa yang merayakan imlek. Lewat cara demikian, masyarakat Medan disadarkan bahwa angpao bukan barang yang aneh dan bukan hanya milik etnis Tionghoa saja, melainkan milik masyarakat Medan yang beragam. Dengan penerimaan angpao oleh masyarakat, menurutku masyarakat Medan telah menerima dan menghargai perayaan imlek dalam bingkai kebhinekaan.

Tak ada perbedaan dan penolakan yang kuamati. Aku bersyukur dengan secerca kecil cerita imlek dalam bingkai kebhinekaan yang masih dijunjung tinggi. Aku berharap secara sadar maupun tidak, kita harus saling menerima, menghargai dan menghormati setiap perbedaan yang ada diantara kita karena bersatu kita teguh bercerai kita runtuh.    

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun