Mohon tunggu...
Arsyi Mazaya
Arsyi Mazaya Mohon Tunggu... wiraswasta

Seorang ibu dengan 3 anak hebat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menciptakan Pendidikan Bermutu di Era Digital Melalui : Kolaborasi Metode STEM dan Karya Tulis Ilmiah

25 September 2025   19:00 Diperbarui: 25 September 2025   19:00 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cover Blog STEM design by Arsyi (sumber : www.canva.com)

Di era saat ini, perkembangan teknologi digital dan inovasi pembelajaran bagaikan 2 hal yang saling berpacu dalam sirkuit balap, akan tetapi kebanyakan siswa/anak hanya mengonsumsi teknologi digital secara pasif. Pertanyaan yang muncul adalah "Bagaimana agar siswa tidak sebatas mengonsumsi teknologi digital tapi juga mampu menciptakan produk digital berkualitas?"

Pendidikan Bermutu akan melahirkan sumber daya manusia berkualitas yang Siap Hadapi Tantangan Abad 21. Di era digital saat ini, pesatnya perkembangan teknologi digital ditambah dengan kemudahan mengakses berbagai informasi menjadi suatu tantangan tersendiri untuk menciptakan Pendidikan Bermutu karena seringkali siswa terbiasa menggunakan teknologi digital secara pasif seperti misalnya ; anak usia sekolah dasar atau menengah dominan mengenal handphone hanya sebagai alat untuk bersenang-senang dan bermedia sosial, anak kurang terbiasa memanfaatkan untuk mengakses informasi bermuatan ilmu pengetahuan, dan mayoritas anak hanya bisa membuat produk sebatas konten hiburan menggunakan teknologi digital. Hal ini selain menjadi tantangan dalam dunia pendidikan, juga seringkali jadi suatu permasalahan tersendiri bagi orangtua yang tidak mungkin untuk mengisolasi anak dari perkembangan teknologi digital.

Saya akan memberi sedikit tambahan informasi sebelum ke pembahasan berikutnya, perlu diketahui bahwa cara algoritma media sosial bekerja untuk menampilkan konten ke pengguna adalah dengan mengenali apa yang sering disukai atau dicari oleh penggunanya. Singkat kata kita sebagai dapat memanipulasi apa yang ditampilkan dalam beranda media sosial yang semula hanya berisi hiburan minim ilmu pengetahuan menjadi informasi - informasi menarik yang sarat akan ilmu pengetahuan.

Selanjutnya beralih tentang suatu inovasi di dunia pendidikan melalui metode pembelajaran STEM (Sains, Teknologi, Teknik, Matematika) yang berbasis proyek dan permasalahan di dunia nyata. Dimana dengan adanya metode ini secara jangka panjang diharapkan dapat menjadi solusi inovatif untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia. Karena secara jangka pendeknya dengan menggunakan metode pembelajaran STEM bisa mengembangkan keterampilan siswa yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan abad ke-21, yaitu keterampilan 4C (Kritis, Kreatif, Komunikatif dan Kolaboratif). Melalui pendekatan berbasis masalah, siswa dilatih untuk berpikir kritis mengenai permasalahan yang ada di sekitar mereka. Permasalahan ini kemudian dibuat proyek pemecahannya untuk memancing siswa berpikir kreatif melalui penerapan metode STEM yang dapat diintegerasikan dengan model pembelajaran Project-based Learning. Di dalam pengerjaan proyek tersebut juga bisa melatih keterampilan untuk berkomunikasi dan berkolaborasi baik antar sesama siswa, siswa dengan guru, siswa dengan orangtua, maupun siswa dengan industri.

Dari dua hal di atas, problem mengenai siswa/anak yang masih dominan mengonsumsi teknologi digital secara pasif sebenarnya dapat diselesaikan bersamaan dengan implementasi inovasi pembelajaran STEM. Selain hasil produk berupa teknologi, guru juga bisa mengajarkan siswa untuk menghasilkan produk berupa karya tulis ilmiah. Pada siswa usia sekolah dasar dapat dikenalkan dengan metode ilmiah dan karya tulis ilmiah sederhana yang disesuaikan dengan kapasitas kemampuan di usia mereka.

Seperti yang telah diketahui karya tulis ilmiah adalah produk karya tulis yang disusun berdasarkan pendekatan metode ilmiah (aplikasi metode ilmiah). Dimana dalam proses penyusunan karya tulis ini memiliki beberapa prosedur yang sejalan dengan implementasi metode STEM. Dimulai dengan adanya perumusan masalah yang bisa diambil dari lingkungan sekitar siswa, kemudian mencari landasan teori yang berkaitan dengan masalah itu untuk selanjutnya dilakukan penelitian. Hasil penelitian tersebut berupa karya tulis ilmiah yang kemudian karya tulis ini dijadikan dasar untuk siswa melakukan proyek pengembangan teknologi.  

Menurut saya pengenalan ini penting karena juga bisa bermanfaat untuk menyelesaikan masalah terkait penggunaan teknologi digital (dalam hal ini khususnya adalah penggunaan gawai/handphone). Karena dalam proses pembuatan karya tulis ilmiah, siswa akan belajar meningkatkan keterampilan literasi digital yaitu keterampilan untuk menggunakan, memahami, menilai dan menciptakan informasi melalui teknologi digital secara bertanggung jawab. Sebagai contoh ketika melakukan proses mencari informasi untuk bahan landasan teori, selain dari buku bisa juga melalui search engine seperti Google, aplikasi AI seperti ChatGPT, atau bahkan aplikasi - aplikasi media sosial yang bisa digunakan sebagai informasi pendukung dengan mengambil bahan konten pembahasan dari akun yang kredibel. Ketika siswa telah selesai melakukan penelitian dan menghasilkan karya tulis ilmiah berupa makalah atau artikel ilmiah serta ciptaan teknologi, dua bentuk hasil karya ini bisa dipresentasikan melalui media sosial pribadi mereka baik Youtube, Instagram, atau bahkan TikTok. Dengan begitu dapat tercapai pula keterampilan dalam literasi digital karena selain bisa mencari informasi, siswa juga mampu menciptakan produk berkualitas dengan substansi informasi bermuatan ilmu pengetahuan.

Siswa pasti merasa senang ketika mereka mampu menciptakan suatu informasi yang menarik dan bermanfaat. Di samping itu tujuan penggunaan teknologi digital dalam proses ini selain untuk mendapatkan informasi dan menciptakan informasi juga bisa menjadi win - win solution yang akan didapatkan oleh orangtua di rumah karena bisa memanipulasi algoritma yang ada dalam media sosial anak yang awalnya mungkin hanya sebatas hiburan, menjadi  akhirnya anak akan memiliki ketertarikan pada konten - konten bermuatan ilmu pengetahuan. Karena hal - hal seperti ini tidak bisa semata dilakukan di sekolah, maka dari itu sinergi antara guru, murid, dan orangtua sangat diperlukan untuk bisa menciptakan Pendidikan Bermutu. Dan secara jangka panjang apabila kolaborasi antara kecakapan literasi digital, metode STEM, dan kemampuan membuat karya tulis ilmiah ini bisa dilakukan secara kontinyu maka akan tercipta sumber daya manusia yang berkualitas untuk Siap Hadapi Tantangan Abad 21.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun