Mohon tunggu...
Muhammad Armand
Muhammad Armand Mohon Tunggu... Dosen - Universitas Sultan Hasanuddin

Penyuka Puisi-Kompasianer of The Year 2015

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Seperti Halnya Presiden

30 April 2018   20:15 Diperbarui: 30 April 2018   20:22 675
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: saxonsgroup.com.au

Lalu orang-orang menekuk besi
Menjadi seolah ranting
Musabab menirulah ranting-ranting pohon
Di alam nan raya

Lalu orang-orang berbunuhan
Darah terpercik
Lantaran didorong-dorong se-kisah Qabil dan Habil
Mati

Lalu orang-orang mencongkel biji-biji mata orang lain
Hingga butalah mata oleh suruhan di hati buta
Lalu apa setelah orang-orang dijatuhkan-dibutakan itu?
Anda mau apa? Sesal

Tiadakah aku, juga kamu
Jikalah hidup ini cumalah eraman-eraman rencana
Supayalah aku dan kamu
Mengerti apa itu keniscayaan

***

Lalu orang dalam berjuta gerakan tangan
Tak ada yang menghitung jumlah gerakan itu
Tetapi kita sekali-sekali menoleh
Jikalau seluruh di sekitar kita adalah tangan
Dalam jahil-baiknya

Lalu orang-orang separuhnya
Ingin mengganti itu dan ini
Seperti halnya presiden
Presiden tak pernah terganti
Oranglah yang bersilih dalam dudukan presiden itu

Serupa kita inilah
Manusia... kita tetap manusia
Sifat berganti
Watak bersilih

Lekas gapai cermin
Karena cermin tak sekalipun berdusta
Itulah lukisan kita
Tentang Aku-Kamu-Kalian

Renung-renungkan iniku inimu
Diriku-dirimu
Sekali saja
Lagi...!

-----------------------
Makassar, 30 April 2018
@m_armand fiksianer
Powered by Kompasiana

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun