Mohon tunggu...
Muhammad Armand
Muhammad Armand Mohon Tunggu... Dosen - Universitas Sultan Hasanuddin

Penyuka Puisi-Kompasianer of The Year 2015

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

[100Puisi] Pemulung Nenek Bugis Itu

17 Februari 2016   18:35 Diperbarui: 1 April 2017   09:04 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Ilustrasi bangkirana.blogspot.com: Serupa inilah nenek Bugis itu "][/caption]

Di pukul sepuluh pagi
Kudengar pukulan batu tak bertuan
Aku yang menyiangi was-was
Suara pukulan itu beranjak darimanalah

Oh...Seorang nenek duduk di batu
Memburai benda diserpih-serpih
Lalu...Kuberpacu di tumpu peralatanku
Kuberi padanya sebuah palu

Sang nenek memandangiku juga
Palu di tanganku hendak diraih-raihnya
Pada jemari lemah-kulit keriput sungguhlah
Enggannya menyerah di usia sesepuh itu

Hingga jualah palu itu tetap sajalah di genggamanku
Dan melanjut....Kupecah-pecah benda padat itu
Lalu Si Nenek memasukkannya di karung putih
Setiba selesai

Tiada keluh sesampai ia menunjukkanku
Seorang anak berusia enam tahun
Ialah cucu sang nenek
Pada anak itu yang gigih bersekolah

Oleh uang hasil jualan pulungan
Begitu-itulah alasan sang nenek
Mengayak-ngayak diri di terik dan hujan
Pada cucu yang disayanginya itu

-----------------
Makassar, 17 Februari 2016
@m_armand

Catatan:
Puisi terlahir dari kisah nyata,
seorang nenek etnik Bugis.
Tepat di depan rumahku...
Aku bicara padanya..
Dalam Bahasa Bugis

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun