Mohon tunggu...
Abahna Gibran
Abahna Gibran Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis dan Pembaca

Ingin terus menulis sampai tak mampu lagi menulis (Mahbub Djunaedi Quotes)

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Padahal Warga Tasikmalaya Seharusnya Bangga

14 Maret 2018   10:02 Diperbarui: 14 Maret 2018   10:02 1073
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Demikian juga halnya dengan Ridwan Kamil yang notabene selama lima tahun ini merupakan Walikota Bandung. Sedangkan pendampingnya, Uu Ruzhanul Ulum, adalah Bupati Tasikmalaya yang akan menyelesaikan tugas kebupatiannya untuk periode ke dua kalinya.

Oleh karena itu saat acara debat publik digelar, antusias warga Tasikmalaya untuk menyaksikannya lumayan besar juga. Kemungkinan selain ingin mengetahui sejauh mana paparan visi dan misi setiap paslon, juga ingin menyaksikan penampilan Bupati Uu Ruzhanul Ulum di arena debat kandidat yang berebut tempat sebagai pemimpin pemerintahan di Provinsi Jawa Barat.

Hanya saja ketika tujuh kandidat sudah tampil untuk angkat bicara di segmen pertama dan kedua, Uu Ruzhanul Ulum tampaknya lebih memilih bertepuk tangan, atawa larak-lirik ke samping sambil menebar senyum, ketimbang angkat bicara seperti yang lainnya untuk menyokong pendapat Ridwan Kamil misalnya. Sebagaimana Cawagub Anton Charliyan, Ahmad Syaikhu, dan Dedi Mulyadi.

Beragam tanya maupun praduga, bermunculan di benak penonton. Tak terkecuali juga warga Tasikmalaya. Ada apa gerangan dengan Bupati yang di periode keduanya maju sebagai calon tunggal, alias tanpa lawan itu?

Terlebih lagi bila mencermati gestur Uu selama berlangsungnya segmen pertama dan kedua. Walaupun tampak sekilas ada tepuk tangan dan senyuman di ibibrnya. Namun kesan demam panggung begitu jelas terlihat. Sebagaimana diakui Uu kemudian, dirinya merasa grogi selama acara itu.

Aneh memang. Kenapa seorang Uu sampai grogi, atau harus merasa gugup seperti itu?

Bahkan di segmen ketiga saat Uu ahirnya didaulat Rosi untuk angkat bicara, semakin jelas kalau Uu memang grogi, dan terserang demam panggung. Gemuruh sorakan penonton di Sabuga, tempat acara itu digelar, begitu membahana. Sehingga Rosi sampai mengingatkannya.

Sementara beberapa teman penulis yang sejak tadi ikut menyaksikannya di layar kaca, memberi dua opsi pada penulis sebagai tuan rumah. Pertama mematikan pesawat televisi, atawa pindah channel. Kalau dua-duanya tidak dilaksanakan, maka mereka mengancam untuk angkat kaki.

"Mendingan tidur, daripada bikin malu kita sebagai warga Tasikmalaya!" gerutunya.

"Apalagi yang harus kita banggakan dengan dia (maksudnya Uu Ruzhanul Ulum)?" kata yang lainnya.

Penulis pun hanya mampu termangu saja mendengar ocehan mereka.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun