Di tengah euforia itu juga muncul desakan, atau resolusi kepada pengurus Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dari para pendukung fanatik Timnas Indonesia agar posisi Shin Tae-yong sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia harus dipertahankan, dan kontraknya harus diperpanjang lebih lama lagi.
Surat Terbuka dari pendukung fanatik Timnas Indonesia itu saya temukan di sebuah group dalam media sosial Facebook tadi malam.
Bisa jadi pertimbangan para pendukung setia itu karena selama ini pihak pengurus PSSI begitu sering gonta-ganti pelatih, dan terbukti prestasinya bukannya meningkat lebih baik.Â
Sebaliknya justru semakin anjlok saja. Sebagaimana peringkat FIFA baru-baru ini. Jika melihat daftar peringkat di situs resmi FIFA untuk November 2021, Indonesia masih menempati posisi 166 dengan total 981,18 poin.
Sungguh memprihatinkan memang. Salah satu penyebabnya adalah karena begitu seringnya mengganti pelatih.Â
Hanya karena gagal menjadi juara di dalam sebuah pertandingan, lansung di ganti. Â Seperti yang dilakukan terhadap Luis Mila beberapa waktu lalu misalnya.
Campur tangan pengurus, yang tahu urusan sepak bola baru sedikit saja, sudah ikut merecokinya. Begitu juga dengan para pendukungnya yang tidak sabaran, suka ikut-ikutan latah. Sehingga pengurus PSSI pun mempunyai  kekuatan untuk melakukan pemecatan.
Pemikiran dan usulan para pendukung Timnas tersebut, kiranya patut menjadi perhatian dan pertimbangan jajaran petinggi PSSI.
Bagaimanapun sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga yang banyak peminatnya. Sehingga banyak yang menyebut olahraga yang satu ini sebagai olahraga rakyat.
 Bahkan di Amerika Latin sepak bola sampai disejajarkan dengan agama kedudukannya. Bisa jadi di Indonesia pun suara pendukung Timnas identik dengan suara Tuhan - meminjam istilah mendiang Gus Dur, terhadap sistem demokrasi.
Bukankah pengurus PSSI pun sejatinya bekerja demi kepentingan bangsa dan negara? ***