Mohon tunggu...
Adjat R. Sudradjat
Adjat R. Sudradjat Mohon Tunggu... Penulis - Panggil saya Kang Adjat saja

Meskipun sudah tidak muda, tapi semangat untuk terus berkarya dan memberi manfaat masih menyala dalam diri seorang tua

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Aksi Tak Senonoh Oknum Pendidik yang Dibongkar Istri Sendiri

17 Mei 2020   01:33 Diperbarui: 17 Mei 2020   01:30 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber: Palu.Tribunnews.com)

Dunia pendidikan di negeri ini kembali tercoreng oleh ulah oknum guru yang diduga menghamili siswinya sendiri. Dan aksinya itu ternyata dibongkar oleh istrinya sendiri, yang notabene pendidik di sekolah yang sama dengan suaminya tersebut.

Dikutip dari Kompas.com, bermula dari percakapan WhatsApp, seorang guru di sebuah SMP di Blitar, Jawa Timur, berinisial Pwd (39) telah melakukan perbuatan tak senonoh terhadap muridnya sendiri hingga hamil.

Pesan yang ditulis siswi kelas 3 SMP itu menyebut, dirinya belum menstuasi, dan pesan itu dibaca oleh istri pelaku.

Bisa dibayangkan bagaimana hancurnya hati istri pelaku membaca pesan berupa pengakuan tersebut. Selain dianggap telah mengkhianati janji yang diucapkan saat ijab kabul pernikahannya, nama baik sebagai seorang pendidik pun telah dirusaknya pula oleh kelakuan bejatnya itu.

Sungguh memalukan.

Betapa tidak. Pasangan suami-isteri itu merupakan pendidik di sebuah SMP. Bisa jadi siswi yang menjadi korban aksi bejat suaminya itu merupakan anak didik mereka berdua. 

Namun dalam kasus tersebut, tampaknya istri pelaku memiliki mental yang kuat dan tabah dalam menghadapi kejadian tersebut.

Ia punya cara tersendiri, dan tidak menangisi nasibnya dengan lebay, atawa juga dengan marah-marah tidak karuan.

Dengan mendatangi orang tua korban, istrinya meminta orang tua siswi SMP itu agar melaporkan kasus tersebut kepada pihak aparat penegak hukum.

Hal itu bisa jadi merupakan batas ahir kesabaran seorang istri, yang tidak menutup kemungkinan kalau sebelum kasus itu terbongkarpun seringkali mengkhianatinya.

Sebagaimana yang pernah dialami guru bahasa Inggris saya dahulu kala semasa duduk di SMP. Kejadiannya hampir mirip dengan kasus yang diberitakan sekarang ini.

Ibu guru kami ketika itu didatangi orang tua salah seorang siswi anak didiknya, yang juga merupakan teman sekelas saya.

Orang tua teman saya itu melaporkan bahwa suami ibu guru, yang notabene merupakan kepala sekolah kami, telah menghamili anaknya.

Setelah laporan itu dikonfrontir  dengan suaminya, dan apa boleh buat suaminya tak lagi bisa mengelak, saat itu pun ibu guru kami langsung meminta suaminya untuk menikahi teman kami tersebut.

Meskipun kasus tersebut cukup menghebohkan, tapi tidak sampai dilaporkan kepada pihak aparat kepolisian. Hanya yang jelas, keesokan harinya ibu guru kami minta cerai dari suaminya.

Tak lama kemudian, suaminya sudah tidak menjadi kepala sekolah di SMP kami lagi. Sementara isterinya masih tetap mengajar kami, walaupun kami melihat keadaannya jadi berubah dengan begitu drastisnya.

Setelah peristiwa itu, ia tampak selalu murung. Seakan tak ada gairah hidup lagi. Cara mengajarnya pun asal-asalan saja.

Beberapa bulan kemudian beliau jatuh sakit keras, dan sampai ahirnya meninggal dunia.

Sungguh tragis memang.

Tidak menutup kemungkinan istri oknum guru di Blitar pun saat ini tengah mengalami goncangan batin - sebagaimana dialami mendiang ibu guru kami saat di SMP waktu itu.

Bagaimanapun tabah dan sabarnya seorang wanita, jika sudah berkali-kali dikhianati, akan terakumulasi juga menjadi amarah yang tak tertahankan. Sehingga apabila kemarahan itu terus dipendamnya, tidak menutup kemungkinan akan bernasib seperti almarhum ibu guru bahasa Inggris kami.

Sehingga saya sendiri merasa salut dengan sikap istri oknum guru di Blitar itu. Dia bisa melepaskan dendam dan amarahnya dengan caranya sendiri. ***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun