(Esay Foto) Yang Tak Pernah Lelah Walau Sedang Puasa

Baginya, bekerja dianggap identik dengan olah raga. Lantaran selain tubuh menjadi sehat, juga dapat memetik hasil dari setiap yang dikerjakannya.  

Prinsip hidup seperti itu, sampai saat ini dipegang teguh olehnya. Oleh Mang Dodo, tetangga di belakang rumah.

Sebenarnya mata pencarian yang tetapnya adalah pedagang tahu  di Jakarta. Tapi ketika pulang kampung, dan tinggal di rumah selama satu sampai dua minggu, tampaknya Mang Dodo tak pernah tinggal diam, sebagaimana rekan sesama pedagang tahu bila pulang kampung itu betul-betul beristirahat total setelah dua sampai tiga bulan diporsir untuk mencari nafkah di belantara kota Jakarta.

Apalagi sejak pulang kampung sebelum pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jakarta diberlakukan beberapa waktu lalu, dan seusai melakukan karantina mandiri di rumahnya sesuai ketentuan, Mang Dodo sepertinya tak mampu menahan diri untuk melakukan berbagai pekerjaan, baik di kebun maupun di sawah, dan di kolam ikannya. 

Kalau tidak menyiangi gulma, rerumputan yang tumbuh liar di sekitar tanaman, atau di dermaga kolam, iapun akan terlihat mencangkul yang kemudian menanam singkong dan pisang., juga beragam sayuran dari cabe rawit, kacang, bawang daun, dan yang lainnya.

Dengan demikian kebutuhan keluarga pun tak harus selalu belanja di warung, dan di pasar saja. Bahkan kalau hasil panennya melimpah banyak, selain dikonsumsi keluarga, juga dapat dijualnya bagi yang membutuhkannya. Sehingga pendapatan keluarga pun mendapat tambahan lagi.

Seperti tadi siang, saat saya temui di pematang kolam ikannya, Mang Dodo bersama istrinya sedang sibuk panen singkong dan talas yang ditanam di sekitar dermaga kolamnya.

"Gak cape, sudah siang begini masih bekerja?" seloroh saya.

"Justru malah terasa segar, dan rasa lapar pun terlupakan. Apalagi melihat hasil tanaman singkongnya selain lumayan banyak, besar-besar lagi," sahutnya.

"Apalagi kalau nanti tiba waktu dzuhur, istirahat, terus mandi, shalat, dilanjut tadarus, tak terasa lagi magrib pun sudah tiba," lanjutnya.

Mendengar jawabannya itu, saya hanya mesem saja. Tapi dalam hati ada perasaan salut pasa tetangga yang satu ini.