Mohon tunggu...
Adjat R. Sudradjat
Adjat R. Sudradjat Mohon Tunggu... Penulis - Panggil saya Kang Adjat saja

Meskipun sudah tidak muda, tapi semangat untuk terus berkarya dan memberi manfaat masih menyala dalam diri seorang tua

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menyoal Anak Hasil Perselingkuhan

15 Maret 2020   21:01 Diperbarui: 15 Maret 2020   21:02 2802
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (JPNN.com)

Dua tahun kemudian, dalam rangka cuti suaminya menemukan keadaan isterinya sedang hamil kembali. Demikian juga halnya dengan kejadian saat isterinya tengah mengandung anaknya yang kedua, suaminya sama sekali tidak menaruh curiga. Padahal semua orang di kampung pun tahu, selama dua kali hamil, suaminya kebetulan sedang bertugas jauh di luar pulau.  

Desas-desus di tengah warga kampung kami, isteri tentara itu memang berselingkuh dengan seorang pria dari lain kampung. Hanya saja tak seorang pun yang berani untuk memberitahukan masalah itu kepada suaminya.

Keluarga itu pun  sepertinya tetap rukun-rukun saja. Sampai kemudian anggota keluarganya bertambah dua lagi, sehingga anak-anak suami-isteri itu menjadi lima, sama sekali tidak terdengar adanya perselisihan.

Begitu juga dalam mencurahkan kasih dan sayang kepada kelima anaknya, sepertinya tak ada yang dibedakannya. Semua anaknya disekolahkan sampai ke jenjang yang lumayan dapat dibanggakan untuk ukuran kampung saat itu.

Akan tetapi ketika anak keduanya sudah bekerja, dan kebetulan mendapatkan jodohnya, maka saat akan dinikahkan terjadilah peristiwa tragis yang cukup menghebohkan. 

Tepatnya satu hari sebelum akad nikah, anak gadis keduanya itu diajak bicara oleh pria yang selama ini dianggap sebagai "ayah" itu.

Dengan tanpa tedeng aling-aling lagi, dikatakannya bahwa dirinya tidak bisa menjadi wali nikahnya. Karena dirinya sama sekali tidak merasa membuahi ibunya  saat mengandung anak keduanya itu.

Sontak anak gadis keduanya itupun bak disambar petir di siang bolong. Tak dinyana lelaki yang selama ini dianggap ayah kandungnya sendiri akan mengatakan hal seperti itu.

Tanpa peduli keadaan anak gadisnya syok, dan melolong histeris, dengan tanpa ekspresi dikatakannya bahwa ayah biologisnya adalah pria bernama X yang tinggal di kampung sebelah.

Sehingga untuk wali nikahnya, anak gadisnya itu disuruh untuk menghubungi X.

Tak terbayangkan bagaimana ambruknya mental anak gadis yang akan melangsungkan pernikahan pada besok hari harus menerima kenyataan pahit dan menyakitkan itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun